Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Perbedaan Das Sollen dan Das Sein beserta Pengertiannya
6 Juli 2023 23:21 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perbedaan das sollen dan das sein beserta pengertian masing-masing istilahnya menjadi salah satu pengetahuan penting yang perlu untuk diketahui.
ADVERTISEMENT
Istilah das sollen dan das sein biasanya banyak digunakan dalam kaidah hukum yang diterapkan dalam kehidupan. Untuk mengetahui lebih dalam tentang perbedaan keduanya, simak pembahasan dalam artikel ini.
Perbedaan Das Sollen dan Das Sein
Dalam buku berjudul Konsep Dasar Ilmu Hukum dan Ketatanegaraan Indonesia yang disusun oleh Idik Saeful Bahri (2021: 79), disebutkan bahwa das sollen dan das sein merupakan istilah yang diambil dari bahasa Jerman.
Das sollen adalah sesuatu yang dicita-citakan, diharapkan dan sesuatu yang seharusnya ada di kemudian hari. Das sollen juga didefinisikan sebagai segala sesuatu yang mengharuskan masyarakat untuk berpikir dan bersikap. Salah satu contoh das sollen adalah segala sesuatu yang berbentuk norma dan kaidah.
Sederhananya, das sollen merupakan kaidah dan norma serta kenyataan normatif sebagaimana seharusnya dilakukan.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan das sollen, das sein berarti peristiwa konkret yang terjadi atau keadaan yang sebenarnya pada waktu saat ini.
Das sein juga dapat didefinisikan sebagai implementasi dari segala hal yang kejadiannya diatur oleh das sollen. Istilah das sein kerap dikaitkan sebagai suatu realita yang terjadi dalam kehidupan.
Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa das sollen dan das sein memiliki arti sebagai harapan dan sesuatu yang terjadi pada kenyataannya.
Dalam kaidah hukum berisi kenyataan normatif atau sesuatu yang seharusnya dilakukan (das sollen), bukan sesuatu yang berisi kenyataan alamiah atau peristiwa konkret yang terjadi pada kenyataan (das sein).
Menurut kaidah hukum , yang diutamakan adalah ketentuan mengenai apa yang seharusnya terjadi, bukan apa yang sudah terjadi dalam realita.
ADVERTISEMENT
Namun begitu, kaidah hukum pada dasarnya bersifat pasif. Supaya kaidah hukum dapat bersifat aktif, dibutuhkan rangsangan untuk mengaktifkan hukum. Rangsangan untuk mengaktifkan kaidah hukum adalah adanya peristiwa konkret atau das sein.
Adanya peristiwa konkret tertentu maka kaidah hukum dapat diaktifkan sebab adanya peristiwa konkret yang terjadi. Karena itu, pelaksanaan das sollen membutuhkan peran das sein.
Demikian pembahasan mengenai perbedaan das sollen dan das sein yang disajikan lengkap dengan pengertiannya.
Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa perbedaan das sollen dan das sein terdapat pada sasaran serta ruang lingkupnya.
Di mana das sollen merupakan kaidah hukum normatif yang menerangkan kondisi yang diharapkan. Sedangkan das sein ialah peristiwa konkrit yang terjadi dalam realita masyarakat. (DAP)
ADVERTISEMENT