Konten dari Pengguna

Perbedaan Imperialisme Kuno dan Imperialisme Modern yang Penting Dipahami

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
19 Juni 2024 21:13 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perbedaan imperialisme kuno dan imperialisme modern. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perbedaan imperialisme kuno dan imperialisme modern. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Perbedaan imperialisme kuno dan imperialisme modern memiliki beberapa hal mendasar dalam motivasi, metode, dan juga dampak.
ADVERTISEMENT
Artikel berikut akan membahas lebih lanjut tentang perbedaan imperialisme kuno dan imperialisme modern yang penting dipahami

Perbedaan Imperialisme Kuno dan Imperialisme Modern

Ilustrasi perbedaan imperialisme kuno dan imperialisme modern. Foto: Pexels
Melalui buku Sejarah karya Nana Supriatna, dikatakan bahwa imperialisme modern memiliki landasan filosofis yang berbeda dengan kolonialisme dan imperialisme kuno.
Apabila imperialisme kuno dan kolonialisme dilandasi semangat merkantilisme, semangat penaklukkan, dan kejayaan, imperialisme modern lebih banyak didorong oleh motivasi ekonomi yang bertumpu pada industrialisasi.
Berikut beberapa perbedaan imperialisme kuno dan imperialisme modern yang telah dirangkum dari berbagai sumber:

1. Motivasi

Motivasi utama imperialisme kuno adalah untuk memperluas wilayah dan menguasai lebih banyak tanah. Selain itu, mengendalikan sumber daya alam seperti logam berharga, budak, dan produk pertanian.
Kekuasaan dan prestise sering kali menjadi dorongan utama, dengan tujuan memperbesar kekuasaan dan pengaruh politik serta militer. Imperialisme kuno juga menyebarkan kebudayaan dan agama mereka.
ADVERTISEMENT
Sedangkan, pada imperialisme modern, fokus utama adalah pada eksploitasi sumber daya alam dan pasar baru untuk produk industri. Revolusi Industri meningkatkan kebutuhan akan bahan mentah dan pasar.
Kemudian juga memperluas pengaruh politik dan militer untuk memperkuat kekuasaan nasional dan keamanan, termasuk penguasaan jalur perdagangan strategis.
Terakhir, adanya misi sipil (civilizing mission) untuk memajukan atau mengangkat bangsa-bangsa yang dianggap kurang berkembang dengan memperkenalkan teknologi, agama, dan budaya Barat.

2. Metode

Imperialisme kuno biasanya menggunakan kekuatan militer secara langsung untuk menaklukkan dan menguasai wilayah baru. Setelah itu, mengirim orang-orang dari kekaisaran untuk menetap di wilayah yang ditaklukkan dan menguasainya. Terakhir, membentuk aliansi atau menjadikan kerajaan lokal yang diwajibkan membayar upeti.
Pada imperialisme modern, terdapat eksploitasi ekonomi dengan membentuk perusahaan perdagangan dan monopoli atas sumber daya dan perdagangan lokal, sering kali melalui perjanjian yang tidak adil.
ADVERTISEMENT
Kemudian, penempatan pemerintahan kolonial atau pemerintahan lokal boneka yang dikendalikan dari jarak jauh oleh negara imperialis. Termasuk penyebaran bahasa, pendidikan, dan agama dari negara imperialis untuk mempengaruhi dan mengontrol masyarakat lokal.

3. Dampak

Terakhir adalah dampaknya. Pada imperialisme kuno, terjadi perpindahan besar-besaran penduduk dan asimilasi budaya, integrasi dan penyatuan berbagai kebudayaan, dan pembangunan infrastruktur.
Lalu pada imperialisme modern, dampak terlihat pada eksploitasi besar-besaran sumber daya alam dan tenaga kerja lokal, penindasan budaya lokal dan pengenaan budaya, bahasa, dan agama penjajah.
Kemudian juga memberi dampak pada pembentukan batas negara yang sering kali tidak sesuai dengan batas etnis atau budaya, yang menyebabkan konflik pasca-kolonial.
Terakhir, adalah introduksi teknologi dan sistem ekonomi modern yang sering kali merusak struktur sosial dan ekonomi tradisional.
ADVERTISEMENT
Demikian adalah perbedaan imperialisme kuno dan imperialisme modern yang penting dipahami. (SP)