Konten dari Pengguna

Perbedaan Rute Pelayaran Portugis dan Belanda ke Nusantara

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
1 Agustus 2024 23:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi apa perbedaan rute pelayaran Portugis dan Belanda ke Nusantara. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi apa perbedaan rute pelayaran Portugis dan Belanda ke Nusantara. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebagai sesama bangsa Eropa yang pernah datang ke Indonesia, pasti menarik untuk mengetahui apa perbedaan rute pelayaran Portugis dan Belanda ke Nusantara.
ADVERTISEMENT
Artikel berikut akan menjelaskan lebih lanjut perbedaan rute pelayaran Portugis dan Belanda ke Nusantara pada abad ke-16 dan ke-17.

Apa Perbedaan Rute Pelayaran Portugis dan Belanda ke Nusantara?

Ilustrasi apa perbedaan rute pelayaran Portugis dan Belanda ke Nusantara. Foto: Pexels
Rute pelayaran Portugis dan Belanda ke Nusantara memiliki perbedaan yang signifikan karena faktor geografis, tujuan, dan teknologi navigasi.
Portugis masuk ke Indonesia melalui Tanjung Harapan di ujung selatan Afrika seperti yang ditulis dalam buku Explore Sejarah Indonesia Jilid 2 untuk SMA/MA Kelas XI oleh Abdurakhman dan Arif Pradono. Rute pelayaran ini ditemukan oleh Bartolomeu Dias pada 1488 dan kemudian disempurnakan oleh Vasco da Gama pada 1497-1498.
Bangsa Portugis diketahui berangkat dari Lisbon, menyusuri pantai barat Afrika, melewati Kepulauan Canary dan Cape Verde, mengelilingi Tanjung Harapan di ujung selatan Afrika, kemudian menyusuri pantai timur Afrika, mampir di Mozambik dan Zanzibar.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, berlabuh di kota pelabuhan seperti Goa, yang menjadi basis utama Portugis di India, masuk ke Selat Malaka untuk mencapai Malaka, yang direbut oleh Portugis tahun 1511. Dari Malaka, Portugis melanjutkan perjalanan ke Nusantara, termasuk Kepulauan Maluku.
Sedangkan, Belanda mengikuti jejak Portugis, tetapi mengembangkan rute mereka sendiri setelah mendirikan Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) pada 1602.
Belanda berangkat dari Amsterdam atau Rotterdam, menyusuri pantai barat Afrika, melewati Kepulauan Canary dan Cape Verde, mengelilingi Tanjung Harapan di ujung selatan Afrika, hingga menyusuri pantai timur Afrika, sering kali mampir di pulau Mauritius atau Madagaskar.
Belanda sempat berlabuh di tempat-tempat, seperti Surat yang menjadi titik kontak dengan perdagangan di India. Belanda kemudian mendirikan Batavia sebagai pusat administratif dan perdagangan utama di Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
Dari Batavia, Belanda memperluas pengaruh mereka ke berbagai bagian Nusantara, termasuk Kepulauan Maluku, Jawa, Sumatra, dan Kalimantan, seperti yang ditulis dalam buku IPS: Terpadu oleh Anwar Kurnia.
Secara ringkas, Portugis mengikuti jalur pantai barat dan timur Afrika, melalui Tanjung Harapan, ke India dan kemudian ke Malaka dan Nusantara.
Sedangkan, Belanda mengikuti jalur yang mirip dengan Portugis, tetapi dengan fokus lebih besar pada rute langsung ke Batavia, kemudian mengorganisir perdagangan mereka dengan sangat terstruktur melalui VOC.
Demikian adalah jawaban akan pertanyaan apa perbedaan rute pelayaran Portugis dan Belanda ke Nusantara yang memiliki pendekatan dan strategi yang berbeda dalam mengeksploitasi sumber daya dan menguasai wilayah di Nusantara. (SP)