Konten dari Pengguna

Perdebatan antara Golongan Tua dan Golongan Muda Menjelang Proklamasi

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
3 Juni 2024 22:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perdebatan antara golongan tua dan golongan muda menjelang proklamasi kemerdekaan indonesia terkait tentang. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perdebatan antara golongan tua dan golongan muda menjelang proklamasi kemerdekaan indonesia terkait tentang. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perdebatan antara golongan tua dan golongan muda menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia terkait tentang penetapan waktunya.
ADVERTISEMENT
Simak artikel di bawah ini untuk mengetahui lebih lanjut tentang perdebatan antara golongan tua dan golongan muda menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Perdebatan antara Golongan Tua dan Golongan Muda Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Ilustrasi perdebatan antara golongan tua dan golongan muda menjelang proklamasi kemerdekaan indonesia terkait tentang. Foto: Pixabay
Tanggal 17 Agustus 1945 merupakan momen bersejarah dalam perjuangan panjang meraih kemerdekaan bagi Bangsa Indonesia. Momen ini masih terus dirayakan hingga saat ini sebagai HUT RI.
Namun, rupanya ada perjuangan pelik demi tercapai kata mufakat tentang pelaksanaan proklamasi kemerdekaan tersebut antara golongan tua dan muda.
Menurut buku Modul Resmi Seleksi Masuk Tes CPNS 2017, golongan muda terdiri dari Sutan Syahrir, Syudanco Singgih, Yusuf Kunto, Sukarni, Iwa Kusumasumantri, dan lainnya.
Sedangkan, termasuk golongan tua terutama adalah Soekarno dan Hatta. Perdebatan sendiri dimulai sejak Jepang menyerah pada Sekutu pada 14 Agustus 1945.
ADVERTISEMENT
Golongan muda segera mendesak golongan tua untuk memproklamasikan kemerdekaan, tetapi golongan tua memilih untuk menunggu diadakannya rapat PPKI.
Para pemuda terus mendesak Soekarno dan Hatta untuk menyatakan kemerdekaan karena mereka berharap kemerdekaan Indonesia tidak berkaitan dengan Jepang.
Para pemuda tidak ingin kemerdekaan Indonesia dianggap sebagai hadiah yang didapatkan dari Jepang yang telah menjajah Indonesia.
Itu pula alasan adanya peristiwa bersejarah Rengasdengklok yaitu penculikan Soekarno dan Hatta oleh para pemuda pada 16 Agustus 1945.
Mendengar penculikan Soekarno oleh golongan muda, Achmad Soebardjo segera berusaha untuk menyelesaikan masalah. Kedua kelompok akhirnya mengadakan pertemuan di Jakarta.
Dalam rapat tersebut, terjadi kesepakatan tentang pelaksanaan proklamasi kemerdekaan di Jakarta antara golongan tua dan golongan muda.
ADVERTISEMENT
Achmad Soebardjo meminta Soekarno dan Hatta untuk segera dipulangkan ke Jakarta. Sedangkan, ia berjanji bahwa proklamasi akan segera dilakukan tanpa campur tangan Jepang.
Begitu kembali di Jakarta, naskah proklamasi segera dirumuskan oleh Soekarno dan Hatta di rumah Laksamana Maeda yang kemudian diketik oleh Sayuti Melik.
Hingga pada akhirnya, teks proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan oleh Soekarno didampingi Hatta pada 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB.
Demikian adalah perdebatan antara golongan tua dan golongan muda menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia yang patut diketahui. (SP)