Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Perjanjian Hudaibiyah, Simbol Diplomasi Perdamaian Rasulullah
8 November 2024 23:22 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Terjadi pada tahun keenam Hijriah, perjanjian ini lahir dari keinginan Nabi Muhammad SAW untuk menunaikan ibadah haji bersama para sahabat, meski dihadang oleh kaum Quraisy yang menolak kedatangan mereka ke Mekah.
Perjanjian Hudaibiyah
Mengutip buku Resolusi Konflik dalam Masyarakat Melalui Teori Perdamaian Perspektif Al-Qur`an, Dr. H.M. Bukhari Muslim, S.Q, M.H., (2022:234) Perjanjian Hudaibiyah adalah kesepakatan bersejarah yang ditandatangani pada Februari 628 M antara Nabi Muhammad saw dan kaum Quraisy Mekkah.
Kesepakatan ini terjadi di Hudaibiyah, sebuah lokasi di pinggiran kota Mekkah, ketika Nabi Muhammad bersama sekitar 1.400 sahabat ingin melakukan ibadah umrah setelah bermimpi memasuki Mekkah.
Namun, kaum Quraisy menghalangi mereka karena merasa terancam oleh kehadiran umat Muslim yang semakin kuat dan stabil di Jazirah Arab​.
ADVERTISEMENT
Dalam negosiasi, kaum Quraisy mengirim Suhail bin Amr sebagai wakil mereka, sementara Nabi Muhammad didampingi oleh sahabat-sahabat utama, seperti Sayyidina Abu Bakar, Sayyidina Umar, dan Sayyidina Ali yang bertugas mencatat kesepakatan.
Meskipun sempat terjadi ketegangan dan keberatan dari beberapa sahabat—terutama Sayyidina Umar—mereka akhirnya sepakat untuk menerima ketentuan perjanjian ini setelah Nabi menjelaskan pentingnya perjanjian tersebut​.
Isi utama dari Perjanjian Hudaibiyah mencakup poin-poin berikut:
ADVERTISEMENT
Pada awalnya, beberapa sahabat sulit menerima butir keempat karena terasa tidak adil bagi umat Islam.
Namun, Nabi Muhammad melihat perjanjian ini sebagai peluang strategis untuk berdakwah dan memperkuat komunitas Muslim tanpa ancaman konfrontasi langsung dari Quraisy.
Selama beberapa tahun berikutnya, kedamaian yang tercipta membantu menyebarkan Islam lebih luas dan memperkuat posisi politik dan sosial umat Islam .
Dua tahun setelah perjanjian ini, Nabi Muhammad berhasil memasuki Mekkah tanpa perlawanan dan memimpin pembebasan kota secara damai​.
Itulah penjelasan mengenai Perjanjian Hudaibiyah, yang merupakan simbol diplomasi perdamaian Rasulullah. (Adi)