Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Perjanjian New York dan Hubungannya dengan Papua Barat
24 Maret 2024 22:45 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Perjanjian New York yang diprakarsai Amerika Serikat pada tahun 1962 berisi tentang pemindahan kekuasaan atas Papua Barat, dari Belanda ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial karya Waluyo, perjanjian ini dilatarbelakangi usaha Indonesia dalam merebut daerah Papua bagian barat dari tangan Belanda.
Perjanjian New York dan Hubungannya dengan Papua Barat
Pada Konferensi Meja Bundar atau KMB di Den Haag saat pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda, disebutkan bahwa masalah akan diselesaikan dalam tempo satu tahun sejak pelaksanaan KMB. Tetapi, hingga tahun 1961 belum ada pembahasan apapun.
AS yang takut jika Uni Soviet semakin ikut campur soal Papua Barat mendesak Belanda mengadakan perundingan dengan Indonesia. Delegasi Indonesia dipimpin Adam Malik dan Belanda Dr Van Roijen. E Bunker dari AS yang menjadi perantaranya.
Tanggal 15 Agustus 1962, disepakatilah Perjanjian New York yang berisi penyerahan Papua bagian barat dari Belanda melalui United Nations Temporary Executive Authority atau UNTEA. Tanggal 1 Mei 1963 Papua bagian barat pun kembali ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kedudukan Papua bagian barat menjadi lebih jelas setelah diadakan Penentuan Pendapat Rakyat atau PEPERA di tahun 1969. Rakyat Papua bagian barat memilih tetap masuk menjadi bagian Republik Indonesia.
Jauh sebelum adanya Perjanjian New York, Papua sudah menjadi objek dalam sengketa antara Indonesia dan Belanda sejak Proklamasi tahun 1945.
Belanda sejak awal tidak mengakui kemerdekaan Indonesia hingga kemudian melakukan aktivitas militer secara intensif.
Sejumlah perjanjian untuk menengahi konflik Indonesia-Belanda pun dilakukan. Mulai dari Linggarjati, Renville, sampai diselenggarakannya KMB. Dalam penyelenggaraan KMB, Belanda mengakui Indonesia sebagai negara yang merdeka serta berdaulat.
Belanda mengakui kemerdekaan wilayah Indonesia kecuali Irian Barat atau Papua bagian barat. Daerah tersebut tetap akan dikelola oleh Belanda. Perihal Papua akan dibahas kembali satu tahun kemudian.
ADVERTISEMENT
Belanda selalu mengulur-ulur perihal wilayah Papua. Hingga Soekarno membentuk Komando Mandala tanggal 2 Januari 1962 sebagai tindak lanjut dari Operasi Trikora atau Tri Komando Rakyat.
Komando Mandala dibentuk guna membebaskan Papua dari Belanda dengan jalan operasi militer.
AS lantas mendesak Belanda melunak dan bersedia mengikuti perundingan, hingga akhirnya terjadilah Perjanjian New York.
Demikian penjelasan mengenai perjanjian New York dan hubungannya dengan Papua Barat. (ARH)