Perjuangan Rakyat Tanah Batak pada Masa Penjajahan Belanda

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
19 Oktober 2023 20:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Perjuangan Rakyat Tanah Batak. Sumber: Unsplash.com/Levi T.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Perjuangan Rakyat Tanah Batak. Sumber: Unsplash.com/Levi T.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rakyat Indonesia di setiap daerah melakukan berbagai macam perjuangan untuk mempertahankan wilayahnya pada masa penjajahan Belanda, salah satunya rakyat Batak. Perjuangan rakyat Batak pada masa tersebut berlangsung selama 29 tahun.
ADVERTISEMENT
Perjuangan itu bermula dari masuknya Belanda ke wilayah Tapanuli setelah menguasai Sumatera Timur dan Aceh. Gerakan dari pasukan Belanda kemudian membuat wilayah kekuasaan Kerajaan Batak menyempit sehingga memicu terjadinya perlawanan.

Sejarah Perjuangan Rakyat Tanah Batak

Ilustrasi Perjuangan Rakyat Tanah Batak. Sumber: Unsplash.com/Melvin Mirsal
Setiap perjuangan selalu memiliki latar belakang, demikian pula dengan perjuangan rakyat Tanah Batak. Semula, Belanda datang ke wilayah Tapanuli setelah mengusai Sumatera Timur dan Aceh.
Pada saat itu, Belanda memiliki misi untuk memperluas daerah kekuasaannya ke Tapanuli. Guna melancarkan misi tersebut Belanda menggunakan kedok jalan damai untuk bisa menguasai Tapanuli.
Mengutip dari buku Nama & Kisah Pahlawan Indonesia karya Priatna dan Aditya (2013: 52), Belanda membujuk Sisingamangaraja XII supaya mendapat izin menyebarkan agama Protestan.
Namun, Sisingamangaraja XII memahami maksud sebenarnya dari Belanda sehingga beliau menolak secara mentah-mentah. Penolakan itu kemudian memicu pertumpahan darah.
ADVERTISEMENT

Pecahnya Perang Batak

Ilustrasi Perjuangan Rakyat Tanah Batak. Sumber: Unsplash.com/styvo Putra Sid
Gerakan dari pasukan Belanda membuat wilayah kekuasaan Kerajaan Batak menyempit sehingga Sisingamangaraja XII menyerang markas Belanda di Tarutung. Perang pun terjadi di sejumlah tempat, seperti Butar, Bahal Batu, dan sebagainya.
Mengutip dari buku yang sama, Priatna dan Aditya (2013: 52), setelah pertempuran di Lintong, Sisingamangaraja XII mulai giat menjalin hubungan dengan pemimpin-pemimpin di Tanah Batak hingga ke Aceh.
Beliau mengobarkan semangat perlawanan kepada raja-raja kampung (huta) di Tapanuli. Sedikit demi sedikit rakyat Tapanuli mulai berani melawan Belanda, tetapi Belanda berhasil menguasai Tapanuli pada tahun 1904.
Setelah berlangsung sekitar 29 tahun sejak tahun 1878, Perang Tapanuli atau Perang Batak pun berakhir. Sisingamangaraja XII meninggal dunia dan Belanda menguasai Tanah Batak.
ADVERTISEMENT
Demikian dapat dipahami bahwa perjuangan rakyat Tanah Batak merupakan peristiwa sejarah Indonesia. Peristiwa tersebut turut menjadi bukti besarnya perjuangan rakyat Indonesia pada masa penjajahan Belanda. (AA)