Konten dari Pengguna

Perkembangan Kajian Ilmu Sejarah dengan Pendekatan Ilmu Sosial di Eropa

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
7 September 2024 3:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Perkembangan Kajian Ilmu Sejarah dengan Pendekatan Ilmu Sosial di Eropa, Unsplash/Uta Scholl
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Perkembangan Kajian Ilmu Sejarah dengan Pendekatan Ilmu Sosial di Eropa, Unsplash/Uta Scholl
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perkembangan kajian ilmu sejarah dengan pendekatan ilmu sosial di Eropa telah membawa perubahan signifikan dalam cara memahami masa lalu.
ADVERTISEMENT
Pendekatan ini memberikan perspektif yang lebih luas dan mendalam dalam menggali dinamika sejarah, yang tidak hanya berkaitan dengan kekuasaan, tetapi juga dengan pengalaman sehari-hari manusia dalam masyarakat yang terus berubah.
Sejarah sebagai disiplin ilmu mengalami transformasi signifikan di Eropa, terutama ketika ilmu sejarah mulai mengintegrasikan pendekatan ilmu sosial.

Ringkasan Perkembangan Kajian Ilmu Sejarah dengan Pendekatan Ilmu Sosial

Ilustrasi Perkembangan Kajian Ilmu Sejarah dengan Pendekatan Ilmu Sosial di Eropa, Unsplash/Walter Martin
Perkembangan kajian ilmu sejarah dengan pendekatan ilmu sosial di Eropa diawali oleh munculnya aliran-aliran pemikiran baru pada abad ke-19 dan 20.
Dikutip dari buku Ilmu Sejarah Metode dan Praktik, Aditia Muara Padiatra (2020:1), berbicara mengenai sejarah, maka tentunya akan berbicara mengenai masa lalu.
Sejarah sebagai sebuah cabang dari ilmu pengetahuan memiliki keunikan sebab merupakan ilmu yang mempelajari berbagai hal dari situasi yang telah lewat.
ADVERTISEMENT
Salah satu yang paling berpengaruh adalah ‘Annales School’ di Prancis, yang dipelopori oleh Marc Bloch dan Lucien Febvre pada tahun 1929 atau awal abad ke-20 dengan tujuan merevolusi cara sejarah ditulis dan dipelajari.
Keduanya menekankan perlunya memahami struktur sosial, ekonomi, dan psikologis dari peradaban, bukan hanya merekam peristiwa-peristiwa politik.
Pendekatan Annales berfokus pada ‘sejarah panjang’ (longue durée), yaitu cara melihat perubahan-perubahan besar dalam masyarakat yang terjadi secara perlahan-lahan dan bertahap.
Alih-alih mengutamakan kejadian besar seperti perang atau revolusi, sejarawan Annales mengkaji kehidupan sehari-hari masyarakat, pola perdagangan, sistem ekonomi, iklim, dan bahkan persepsi budaya yang mempengaruhi perkembangan sejarah dalam jangka panjang.

Pendekatan Kuantitatif dan Sejarah Ekonomi

Termasuk perkembangan kajian ilmu sejarah dengan pendekatan ilmu sosial di Eropa, pada pertengahan abad ke-20, pendekatan kuantitatif mulai diperkenalkan dalam kajian sejarah, terutama di Eropa.
ADVERTISEMENT
Sejarawan mulai memanfaatkan statistik dan data ekonomi untuk memahami dinamika sejarah, seperti perubahan demografi, perkembangan ekonomi, dan mobilitas sosial.
Pendekatan ini, yang sering disebut sebagai ‘cliometrics’, membantu sejarawan untuk memberikan penjelasan berbasis data tentang perubahan struktural di masyarakat.
Sejarawan seperti Fernand Braudel, salah satu tokoh terkemuka dari Annales, menggunakan data ekonomi untuk mengkaji sejarah global dan pola perdagangan dunia dalam karya-karyanya yang terkenal, seperti ‘The Mediterranean and the Mediterranean World in the Age of Philip II’.
Kajian Braudel tidak hanya berfokus pada peristiwa-peristiwa penting, tetapi juga pada dinamika sosial-ekonomi yang mempengaruhi peradaban dalam skala global.

Pendekatan Kultural dalam Sejarah

Pada akhir abad ke-20, kajian sejarah Eropa mulai terpengaruh oleh pendekatan kultural yang lebih luas. Para sejarawan mulai menggabungkan analisis budaya dalam memahami pola sosial dan politik.
ADVERTISEMENT
Pendekatan ini seringkali mencakup studi tentang simbol, praktik budaya, agama, bahasa, dan ideologi sebagai faktor penting dalam membentuk sejarah.
Sejarawan seperti Natalie Zemon Davis dan Carlo Ginzburg menjadi perintis dalam pendekatan mikro-historiografi, dimana mereka mengkaji kehidupan individu atau komunitas kecil untuk memahami dinamika sosial dan budaya yang lebih luas.
Pendekatan ini menekankan pentingnya narasi dan pengalaman manusia dalam membentuk sejarah, menekankan detail yang sering kali terlewatkan dalam narasi sejarah besar.
Perkembangan kajian ilmu sejarah dengan pendekatan ilmu sosial di Eropa telah membuka jalan bagi pemahaman yang lebih komprehensif tentang sejarah manusia.
Dari aliran Annales hingga pendekatan kuantitatif, para sejarawan terus mengembangkan metode untuk memahami sejarah dalam konteks sosial, ekonomi, dan budaya. (Mey)
ADVERTISEMENT