Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.0
Konten dari Pengguna
Perpindahan Penduduk dari Kota ke Desa beserta Faktor Pendorongnya
1 Agustus 2023 23:44 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perkembangan kota sebagai pusat aktivitas ekonomi dan sosial telah menarik banyak penduduk untuk tinggal di sana. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, tren perpindahan penduduk dari kota ke desa atau yang dikenal dengan istilah "ruralisasi" semakin meningkat.
ADVERTISEMENT
Apa saja faktor pendorong dari perpindahan penduduk dari kota ke desa tersebut?
Faktor Pendorong Perpindahan Penduduk dari Kota ke Desa
Menurut Bailah dalam bukunya mengenai Pengelolaan Administrasi Penduduk Desa, ruralisasi merujuk pada perpindahan penduduk dari wilayah perkotaan ke desa atau pedesaan dengan maksud untuk menetap di sana.
Fenomena ini menunjukkan pergeseran preferensi masyarakat untuk tinggal di lingkungan yang lebih tenang, alam yang hijau, dan suasana yang lebih santai.
Meskipun tidak sebesar urbanisasi (perpindahan dari desa ke kota), ruralisasi tetap menjadi tren yang menarik untuk diobservasi. Berikut adalah berbagai faktor pendorongnya:
1. Masyarakat Kota yang Jenuh
Salah satu faktor utama yang mendorong perpindahan penduduk dari kota ke desa adalah kejenuhan dengan kehidupan kota yang serba cepat dan padat.
ADVERTISEMENT
Polusi udara, kemacetan lalu lintas, dan tingginya tingkat stres menjadi beban bagi sebagian masyarakat perkotaan. Akibatnya, mereka mulai mencari tempat tinggal alternatif yang menawarkan kualitas hidup yang lebih baik.
2. Semakin Mahalnya Lahan di Perkotaan
Perkotaan sering kali dihadapkan pada masalah lahan yang semakin mahal dan terbatas. Harga tanah dan biaya sewa properti yang tinggi membuat banyak penduduk, terutama mereka dari kalangan menengah ke bawah, sulit untuk memiliki hunian layak di kota.
Sebagai akibatnya, penduduk kota beralih mencari tempat tinggal di desa yang menawarkan harga tanah yang lebih terjangkau.
3. Adanya Keinginan untuk Memajukan Desa Kelahiran
Banyak orang yang memiliki akar dan ikatan emosional dengan desa tempat kelahiran mereka. Ruralisasi sering kali didorong oleh keinginan untuk berkontribusi dan memajukan desa asalnya.
Mereka ingin memberikan dampak positif bagi komunitas lokal dan mengembangkan potensi ekonomi dan sosial di desa tersebut.
ADVERTISEMENT
4. Tidak Sanggup Mengikuti Dinamika Kehidupan di Perkotaan
Kehidupan di perkotaan sering kali memerlukan tingkat persaingan dan mobilitas sosial yang tinggi. Tidak semua orang mampu mengatasi tekanan dan tantangan ini.
Beberapa penduduk akhirnya memilih untuk kembali ke desa karena merasa tidak sanggup mengikuti dinamika kehidupan di perkotaan atau merasa lebih nyaman dengan gaya hidup sederhana di desa.
Ruralisasi atau perpindahan penduduk dari kota ke desa adalah fenomena menarik yang mencerminkan perubahan preferensi dan kebutuhan masyarakat.
Fenomena ini telah membawa perubahan bagi komunitas desa dengan munculnya warga baru yang membawa pengalaman dan ide-ide segar. Namun, demikian, perpindahan ini juga menimbulkan tantangan dalam hal pembangunan dan pengelolaan sumber daya di desa.
Penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk memahami fenomena ruralisasi ini dengan baik dan mengelolanya secara bijaksana untuk menciptakan keseimbangan yang baik antara perkotaan dan desa.
ADVERTISEMENT