Konten dari Pengguna

Persamaan Antara Golongan Tua dan Golongan Muda dalam Pelaksanaan Proklamasi

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
11 Juni 2024 20:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto Hanya Ilustrasi: Persamaan Antara Golongan Tua dan Golongan Muda. Sumber: Irgi Nur Fadil/Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Foto Hanya Ilustrasi: Persamaan Antara Golongan Tua dan Golongan Muda. Sumber: Irgi Nur Fadil/Pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pelaksanaan proklamasi Indonesia tidak lepas dari peran golongan tua dan golongan muda. Kedua golongan memang berbeda pendapat tentang cara pelaksanaan proklamasi, namun kedua golongan mempunyai persamaan dalam tujuan. Lantas apa persamaan antara golongan tua dan golongan muda?
ADVERTISEMENT
Untuk mengetahui jawabannya, simak di sini!

Persamaan Golongan Tua dan Golongan Muda

Foto Hanya Ilustrasi: Persamaan Antara Golongan Tua dan Golongan Muda. Sumber: Yaomil Akbar/Pexels.com
The Syaeful Cahyadi dalam buku berjudul Kisah-Kisah Abadi Sukarno menjelaskan bahwa tokoh golongan tua terdiri dari Soekarno, Moh. Hatta, dan Achmad Soebardjo, Moh. Yamin, Iwa Kusuma, dan Dr. Syamsi.
Sedangkan tokoh golongan muda terdiri dari Chaerul Saleh, Wikana, Sutan Syahrir, Darwis, Subandio, Suroto, Yusuf Kunto, dr Muwardi, Shodanco Singgih, Sukarni, Kusnandar, Sayuti Melik, Djohar Nur, dan Sudiro.
Kedua golongan ini mempunyai persamaan ingin Indonesia terbebas dari penjajahan dengan melaksanakan proklamasi kemerdekaan. Memang pada awalnya keduanya terjadi perbedaan pendapat.
Golongan tua ingin proklamasi kemerdekaan Indonesia dilaksanakan setelah berunding dalam sidang PPKI. Namun, golongan muda tidak terima dengan hal ini.
ADVERTISEMENT
Golongan muda beralasan PPKI adalah bentukan Jepang dan jika mengikuti aturan Jepang, artinya kemerdekaan Indonesia adalah pemberian dari Jepang.

Peristiwa Rengasdengklok

Perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongan muda memicu penculikan Soekarno dan Moh-Hatta ke Rengasdengklok, Jawa Barat pada 16 Agustus 1945.
Sebelum penculikan tersebut, golongan muda dipimpin Chairul Saleh melaksanakan rapat dan lokasinya ada di Pegangsaan Timur, Jakarta.
Rapat ini membahas tentang kapan proklamasi kemerdekaan Indonesia dikumandangkan. Pada rapat inilah, kemerdekaan Indonesia dinyatakan sebagai keputusan dari rakyat Indonesia, bukan dari Jepang.
Golongan muda, mendesak Soekarno dan Moh. Hatta untuk segera dikumandangkan selambat-lambatnya tanggal 16 Agustus 1945. Namun, Soekarno dan Moh-Hatta beserta golongan tua yang lain menolaknya.
Kemudian golongan muda kembali mengadakan rapat di Jalan Cikini 71, Jakarta. Rapat ini memutuskan menculik Soekarno dan Moh-Hatta menuju Rengasdengklok. Ketika di Rengasdengklok, keduanya kembali didesak agar segera memproklamasikan kemerdekaan.
ADVERTISEMENT
Setelah melalui berbagai perundingan panjang, ketegangan antara golongan tua dan golongan muda bisa berakhir setelah Achmad Soebardjo menjemput Soekarno dan Moh-Hatta di Rengasdengklok.
Selanjutnya, golongan tua dan golongan muda sepakat bahwa lokasi proklamasi kemerdekaan harus dilaksanakan di Jakarta pada 17 Agustus 1945.
Demikianlah persamaan antara golongan tua dan golongan muda dalam pelaksanaan proklamasi kemerdekaan Indonesia. (eK)