Konten dari Pengguna

Pidato Soekarno 1 Juni 1945 dalam Sidang BPUPKI

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
14 Oktober 2024 21:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pidato Soekarno 1 Juni 1945 dalam sidang BPUPKI, Pexels/Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Pidato Soekarno 1 Juni 1945 dalam sidang BPUPKI, Pexels/Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pidato soekarno 1 juni 1945 dalam sidang BPUPKI, selain menjadi penanda bagi lahirnya pancasila, pidato tersebut juga menjadi sejarah penting dalam penyusunan dasar negara Indonesia. Ir Soekarno memperkenalkan konsep Pancasila pada sidang BPUPKI.
ADVERTISEMENT
Pidato Soekarno juga menjadi titik awal pembentukan jati diri dan cita-cita bangsa Indonesia. Hari 1 Juni kemudian ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila, dan pidato ini terus dikenang sebagai warisan pemikiran Soekarno yang relevan hingga kini.

Pidato Soekarno 1 Juni 1945 dalam Sidang BPUPKI

Pidato Soekarno 1 Juni 1945 dalam sidang BPUPKI, Pexels/freestocks.org
Terdapat berbagai sumber yang membahas tentang pidato Ir. Soekarno. Berikut adalah Pidato Soekarno 1 Juni 1945 dalam sidang BPUPKI berdasarkan situs web spada.uns.

1. Isi Pidato

Pidato Soekarno pada 1 Juni 1945 di Sidang BPUPKI dikenal sebagai momen penting dalam sejarah Indonesia. Ir. Soekarno memperkenalkan konsep dasar negara yang disebut Pancasila dalam pidato ini. Berikut adalah lima sila yang diusulkan.
Ir. Soekarno menekankan bahwa kelima prinsip tersebut adalah dasar yang dapat mempersatukan Indonesia yang plural. Ia juga menyatakan bahwa Pancasila akan melindungi seluruh rakyat tanpa diskriminasi.
ADVERTISEMENT

2. Peran Pidato Soekarno

Pidato ini tidak hanya memunculkan konsep Pancasila, tetapi juga meletakkan dasar bagi ideologi negara Soekarno menggambarkan Pancasila sebagai pandangan hidup dan karakter kebangsaan Indonesia yang inklusif dan plural​
Dalam pidatonya, Soekarno mengajak semua kelompok (nasionalis dan agamis) untuk bersatu dalam membentuk Indonesia merdeka.
Konsep "Gotong Royong" dan "semua untuk semua" mencerminkan keinginan agar Indonesia menjadi negara inklusif bagi seluruh rakyat.
Pidato ini juga menjadi dasar bagi perumusan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Nilai-nilai dalam Pancasila diadopsi secara eksplisit sebagai bagian dari pembukaan UUD dan menjadi kerangka ideologis negara​.
Pidato ini menginspirasi diskusi lebih lanjut dalam BPUPKI, terutama dalam menentukan hubungan agama dan negara.
Usulan Soekarno memicu perdebatan, namun pada akhirnya konsep Pancasila disepakati dalam bentuk yang menghargai semua kelompok.
ADVERTISEMENT
Pidato Soekarno pada 1 Juni 1945 tidak hanya merumuskan Pancasila sebagai dasar negara, tetapi juga menegaskan pentingnya persatuan dan toleransi. Pidato ini menyatukan segala golongan sehingga bisa menjadi dasar perumusan Undang-Undang Dasar 1945. (Fia)