Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Pimpinan Rakyat Minangkabau dalam Melawan Belanda yang Terkenal
26 Februari 2024 22:16 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pimpinan rakyat Minangkabau melawan Belanda adalah kisah yang tak terlupakan dalam sejarah perjuangan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Di tengah keindahan alam Sumatera Barat, terdapat semangat perlawanan yang menggelora terhadap penjajahan.
Mengenal Wilayah Minangkabau
Mengutip situs sumbarprov.go.id, dalam catatan sejarah singkat Minangkabau, sebuah desa terletak di Kecamatan Sungayang, Tanah Datar, Sumatera Barat.
Pada awalnya, desa tersebut hanya merupakan lahan kosong. Namun, terdapat cerita bahwa kerajaan Pagaruyung akan diserang oleh kerajaan Majapahit dari Jawa.
Sebagai tanggapan, kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan adu kerbau sebagai representasi pertempuran antara kedua kerajaan.
Dalam pertarungan tersebut, kerbau yang mewakili Minangkabau keluar sebagai pemenang, dan dari situlah muncul istilah "manang kabau" yang kemudian dijadikan nama untuk Nagari atau desa tersebut.
Pimpinan Rakyat Minangkabau Melawan Belanda pada Era Kolonial
Berikut ini adalah beberapa aspek penting dari profil pemimpin rakyat Minangkabau dalam melawan penjajahan Belanda:
ADVERTISEMENT
1. Imam Bonjol sebagai Pemimpin Perjuangan
Imam Bonjol, seorang ulama, pemimpin, dan pejuang kelahiran Sumatera Barat, terkenal karena perannya dalam Perang Padri melawan penjajah Belanda.
Meskipun berlangsung selama 18 tahun, akhirnya Belanda berhasil meraih kemenangan dalam konflik tersebut.
2. Kelahiran
Pada tanggal 1 Januari 1772, di Luhak Agam Sumatera Barat, Imam Bonjol dilahirkan ke dunia.
3. Nama Lahir
Bernama asli Muhammad Syahab, kemudian beliau dikenal sebagai Syekh Muhammad Said Bonjol atau Inyik Bonjol.
4.Silsilah Keluarga
Imam Bonjol merupakan putra tunggal dari pasangan Bayanuddin Syahab dan Hamatun. Ayahnya yang merupakan seorang ulama dari Sungai Rimbang, memberikan pengaruh besar pada pendidikan dan perjuangan Bonjol.
5. Peran Sebagai Guru
Bonjol tidak hanya memimpin dalam perang, tetapi juga mendidik dan mengajar di surau, masjid, dan pesantren yang ia bangun, menjadi pemimpin para jemaahnya.
ADVERTISEMENT
6. Peran sebagai Pejuang
Tuanku Imam Bonjol, dinilai sebagai pahlawan nasional yang memimpin perjuangan untuk melawan kolonialisasi Belanda di tanah Sumatera Barat.
Beliau adalah seorang ulama dan pemimpin yang berperang melawan penjajahan Belanda di wilayah Minangkabau pada abad ke-19. Meskipun ada upaya perundingan, tidak ada kesepakatan antara Kaum Padri dengan Kaum Adat.
Ketegangan mencapai puncaknya ketika Kaum Padri menyerang kelompok Adat yang bersekutu dengan Belanda.
7. Penangkapan
Setelah perlawanan yang sengit, Benteng Bonjol jatuh ke tangan Belanda pada 16 Agustus 1837, dan Bonjol ditangkap pada Oktober 1837.
8. Wafat dalam Pengasingan
Beliau kemudian diasingkan ke berbagai tempat, termasuk Cianjur, Jawa Barat, dan akhirnya ke Lotta, Minahasa, dekat Manado. Pada akhirnya, Tuanku Imam Bonjol meninggal dunia pada 18 November 1864, dalam usia 92 tahun.
ADVERTISEMENT
Pimpinan rakyat Minangkabau melawan Belanda adalah contoh nyata semangat perjuangan dan keteguhan hati dalam menghadapi penjajahan.
Meskipun mengalami kekalahan dan pengasingan, warisan perjuangan mereka tetap hidup sebagai inspirasi bagi generasi masa kini dan mendatang. (AZ)