Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Politik Dinasti: Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya
24 Februari 2024 21:10 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Politik dinasti adalah kekuasaan dalam bidang politik yang dikuasai oleh sekelompok orang yang masih terikat hubungan keluarga. Politik dinasti berjalan dengan cara mewariskan kekuasan kepada keluarga yang lain.
ADVERTISEMENT
Lantas apa penyebab dan bagaimana dampaknya? Untuk mengetahuinya, perhatikan pembahasan ini!
Pengertian Politik Dinasti
Wijoko Lestariono dalam jurnal Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Palangka Raya berjudul Politik Dinasti dalam Kepemimpinan Desa menjelaskan bahwa menurut Leo Agustino politik dinasti merupakan suatu “kerajaan politik” di mana elit menempatkan keluarga, kerabat, dan saudaranya di beberapa posisi penting pada pemerintahan baik lokasi atau nasional.
Politik dinasti secara sederhana disebut juga rezim kekuasaan politik. Aktor-aktor yang terlibat dalam politik dinasti adalah sebuah keluarga atau kerabat dekat dan dijalankan secara turun-temurun.
Penyebab Politik Dinasti
Martien Herna Susanti dalam jurnal of government and Civil Society Universitas Muhammadiyah Tangerang berjudul Dinasti Politik dalam Pilkada di Indonesia menjelaskan bahwa meluasnya politik dinasti tentu ada penyebabnya.
ADVERTISEMENT
Adapun beberapa penyebab munculnya politik dinasti pada suatu negara adalah:
Dampak Politik Dinasti
Sebenarnya dalam politik dinasti ada keuntungan dan tantangannya. Di mana keuntungan ini berhubungan dengan dukungan keluarga yang memberikan stabilitas politik dan mampu meningkatkan peluang bagi keluarga untuk terus memegang kekuasaan.
ADVERTISEMENT
Berkaitan dengan tantangan politik dinasti, Didik Gunawan, dkk dalam jurnal Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret berjudul Pilkada, Politik Dinasti, dan Korupsi menjelaskan bahwa adanya politik dinasti memicu penyalahgunaan kekuasaan. Politik dinasti dinilai sebagai pihak tidak berkorelasi yang meningkatkan perilaku korupsi pejabat publik.
Demikianlah penjelasan tentang politik dinasti yang perlu diketahui. Semoga membantu! (eK)