Konten dari Pengguna

Proses Pembentukan Permukaan Bumi Menurut Teori Apungan Benua

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
18 Desember 2023 23:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Proses Pembentukan Permukaan Bumi Menurut Teori Apungan Benua. Sumber: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Proses Pembentukan Permukaan Bumi Menurut Teori Apungan Benua. Sumber: Unsplash
ADVERTISEMENT
Proses pembentukan permukaan Bumi menurut teori apungan benua menjadi salah satu topik yang menarik untuk dibahas.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Buku Siswa Geografi oleh Dadang Tri Atmoko, secara umum, Bumi terdiri dari beberapa lapisan. Lapisan paling atas adalah kerak Bumi, lapisan di bawahnya adalah selubung atau mantel, dan yang paling bawah adalah inti Bumi.
Ada berbagai teori yang menjelaskan bagaimana proses pembentukan permukaan Bumi, salah satunya adala teori apungan benua. Bagaimana penjelasannya?

Proses Pembentukan Permukaan Bumi Berdasarkan Teori Apungan Benua

Ilustrasi Proses Pembentukan Permukaan Bumi Menurut Teori Apungan Benua. Sumber: Unsplash
Teori apungan benua merupakan teori yang menjelaskan mengenai pembentukan permukaan Bumi yang dicetuskan oleh Alfred Lothar Wegener. Ia merupakan sosok ahli metereologi dan geofisika.
Wegener berpendapat bahwa mulanya permukaan Bumi adalah salah satu permukaan sangat besar yang disebut sebagai superbenua Pangea. Adanya Pangea terjadi pada 240 juta tahun lalu dan terpecah sekitar 200 juta tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Teori apungan benua sempat ditolak para ilmuwan akibat tidak menjelaskan mekanisme secara jelas. Menanggapi hal tersebut, Wegener menjelaskan enam mekanisme pergerakan benua.
Salah satu mekanisme yang terkenal, yaitu rotasi Bumi. Terjadinya rotasi Bumi mengakibatkan gaya sentrifugal yang menggerakkan serta menggeserkan benua. Selain rotasi Bumi, Wegener juga menjelaskan mekanisme lainnya, yakni polaritas Bumi.
Menurut teori apungan benua, superbenua bernama Pangea tersebut terpecah menjadi dua, yaitu Gondwana dan Laurasia. Adanya rotasi Bumi menyebabkan gaya sentrifugal yang mendorong kedua pecahan tersebut menjadi semakin menjauh.
Gondwana terdorong ke arah selatan, sedangkan Laurasia ke utara Bumi. Kondisi benua yang awalnya tunggal pun mulai pecah dan menjauh membentuk permukaan Bumi seperti sekarang.
Gondwana dan Laurasia kemudian terpecah lagi sekitar 140 sampai 66 juta tahun menjadi lebih kecil dan membentuk permukaan Bumi modern.
ADVERTISEMENT
Laurasia terpecah menjadi dua, yang menjadikan Amerika Utara dan Eropa serta Asia. Sedangkan, Gondwana terpecah menjadi lima, yaitu bagian Amerika Selatan, India, Antartika, Australia, dan Afrika.
Itu dia sekilas pembahasan mengenai proses pembentukan permukaan Bumi menurut teori apungan benua.(LAU)