Konten dari Pengguna

Proses Penumpasan Pemberontakan Andi Azis pada Tahun 1950

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
12 Agustus 2024 22:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bagaimana proses penumpasan pemberontakan Andi Azis. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bagaimana proses penumpasan pemberontakan Andi Azis. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemberontakan Andi Azis tahun 1950 merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Indonesia. Tentu saja menarik perhatian bagaimana proses penumpasan pemberontakan Andi Azis.
ADVERTISEMENT
Artikel di bawah ini akan membahas mengenai proses penumpasan pemberontakan Andi Azis berdasarkan buku Sejarah: SMA kelas XII oleh M. Habib Mustopo.

Bagaimana Proses Penumpasan Pemberontakan Andi Azis?

Ilustrasi bagaimana proses penumpasan pemberontakan Andi Azis. Foto: Pexels
Andi Azis adalah seorang mantan perwira Koninklijk Nederlandsch-Indisch Leger (KNIL), tentara kolonial Belanda yang kemudian menjadi perwira di Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang bertugas di Sulawesi Selatan.
Pasca pengakuan kedaulatan pada 1949, wilayah-wilayah yang tergabung dalam RIS menghadapi berbagai tantangan dalam integrasi ke dalam Republik Indonesia. Di Sulawesi Selatan, ada ketidakpuasan di kalangan eks-KNIL dan kelompok federalis terhadap proses integrasi ini.
Pada bulan April 1950, pemberontakan dilatarbelakangi disebabkan seringnya terjadi demonstrasi kelompok masyarakat yang anti-federal untuk mendesak NIT segera menggabungkan dengan RI. Sebaliknya, golongan yang mendukung negara federal juga melakukan demonstrasi sehingga keadaan menjadi tegang.
ADVERTISEMENT
Pada 5 April 1950, pemerintah mengirim satu batalion TNI. Kedatangan pasukan dari Jawa itu membuat Andi Azis memimpin pemberontakan di Makassar, Sulawesi Selatan. Ia menduduki dan menguasai beberapa fasilitas militer dan pemerintahan.
Proses penumpasan pemberontakan dimulai dengan pemerintah RIS yang dipimpin oleh Perdana Menteri Mohammad Hatta, mengeluarkan ultimatum kepada Andi Azis pada 8 April 1950.
Ultimatum ini berisi perintah agar Andi Azis menghentikan aksinya, menyerahkan diri, dan membubarkan pasukannya dalam waktu 4 x 24 jam. Namun, Andi Azis menolak ultimatum tersebut.
Sebagai tanggapan, pemerintah mengirim pasukan TNI dari Jawa di bawah komando Kolonel Alex Kawilarang untuk menumpas pemberontakan ini. Setelah melihat kekuatan militer yang dikirim pemerintah, Andi Azis menyadari bahwa pemberontakannya tidak akan berhasil.
ADVERTISEMENT
Pada 15 April 1950, ia akhirnya menyerahkan diri kepada pihak militer di Makassar tanpa perlawanan yang berarti. Setelah penyerahan diri Andi Azis, pasukan TNI segera mengambil alih kendali di Sulawesi Selatan dan memulihkan ketertiban di wilayah tersebut.
Andi Azis kemudian diadili oleh Mahkamah Militer Luar Biasa dan dijatuhi hukuman penjara atas tindakannya memimpin pemberontakan.
Demikian adalah bagaimana proses penumpasan pemberontakan Andi Azis yang dilakukan melalui kombinasi diplomasi dan kekuatan militer. (SP)