Konten dari Pengguna

Proses Penyusunan Teks Proklamasi dan Latar Belakangnya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
11 Februari 2024 22:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi proses penyusunan teks proklamasi. Sumber: Dominika Roseclay/pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi proses penyusunan teks proklamasi. Sumber: Dominika Roseclay/pexels.com
ADVERTISEMENT
Sebelum pelaksanaan proklamasi, pemerintah menyusun teks proklamasi terlebih dulu. Proses penyusunan teks proklamasi ini berkaitan dengan peristiwa Rengasdengklok.
ADVERTISEMENT
Fariza menjelaskan dalam Peristiwa Rengasdengklok: Peristiwa Penting Menjelang Proklamasi, bahwa peristiwa Rengasdengklok adalah upaya yang dilakukan golongan pemuda demi mendesak kemerdekaan Indonesia.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai proses penyusunan teks proklamasi, simak dalam artikel berikut ini.

Proses Penyusunan Teks Proklamasi

Ilustrasi proses penyusunan teks proklamasi. Sumber: Pixabay/pexels.com
Sebagaimana penjelasan sebelumnya, proses penyusunan teks proklamasi bermula dari adanya peristiwa Rengasdengklok. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan pendapat antara golongan tua serta muda mengenai waktu pelaksanaan kemerdekaan Indonesia.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah latar belakang dan proses penyusunan teks proklamasi.

1. Pengeboman Hiroshima dan Nagasika

Sebelum terjadinya peristiwa Rengasdengklok, para tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia memperoleh kabar seputar pengeboman Kota Hiroshima serta Nagasaki, Jepang pada 6 Agustus 1945.
Hal itu membuat Jepang akhirnya menyerah pada sekutu tanpa syarat. Situasi tersebut yang mendorong golongan muda yang diwakili oleh Sutan Syahrir mendesak Mohammad Hatta agar lekas melaksanakan proklamasi kemerdekaan Indonesia.
ADVERTISEMENT

2. Perbedaan Pendapat Golongan Tua dan Muda

Usulan mengenai percepatan kemerdekaan Indonesia ternyata ditolak golongan tua karena menganggap jika pelaksanaan proklamasi kemerdekaan telah diserahkan pada PPKI.
Di sisi lain, golongan muda menentang hal tersebut dan menganggap jika kemerdekaan harus diraih atas usaha sendiri tanpa adanya turun tangan dari negara lain, termasuk Jepang.

3. Peristiwa Rengasdengklok

Pada 16 Agustus 1945, terjadi peristiwa Rengasdengklok. Peristiwa ini terjadi karena golongan muda yang tidak mampu mendesak golongan tua.
Untuk itu, para golongan muda berencana mengamankan Ir. Soekarno serta Mohammad Hatta ke Rengasdengklok. Tujuannya adalah menjauhkannya dari adanya pengaruh pihak Jepang. Sebab, golongan muda khawatir jika pihak Jepang akan menghalangi kemerdekaan Indonesia.

4. Penyusunan Teks Proklamasi

Saat Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta diamankan di Rengasdengklok. Wikana dari golongan muda serta Ahmad Soebardjo dari golongan tua tengah merundingkan kesepakatan mengenai pelaksanaan proklamasi di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Dalam situasi tersebut, Laksamada Maeda memperbolehkan para tokoh pergerakan untuk menggunakan rumahnya sebagai lokasi penyusunan teks proklamasi.
Akhirnya, Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta pun dijemput dan tiba di Jakarta pada malam hari tanggal 16 Agustus 1945. Setibanya di rumah Laksamana Maeda, Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, dan Ahmad Subarjo pun menyusun teks proklamasi di kertas.
Setelah itu, naskah tersebut diketik langsung oleh Sayuti Melik. Sementara itu, pelaksanaan proklamasi dilakukan di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 pada 17 Agustus 1945 pukul 10 pagi.
Demikian penjelasan seputar proses penyusunan teks proklamasi. [ENF]