Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Proses Terbentuknya Identitas Kelompok yang Perlu Diketahui
24 Januari 2024 22:29 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Identitas kelompok merupakan upaya memperkuat dan mempertahankan kelompok melalui penggunaan ciri atau karakteristik khusus. Pada dasarnya, proses terbentuknya identitas kelompok ini melalui tiga tahapan.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, identitas kelompok termasuk bagian penting dari konsep diri yang mencerminkan upaya untuk dikenali oleh orang lain. Contoh identitas kelompok, antara lain keluarga, identitas agama, suku, identitas nasional, dan sebagainya.
Dikutip dari buku Dari Milenial Tentang Milenial Perspektif Psikologi karya Arum Febriani dan Wenty Marina Minza, di bawah ini ada beberapa tahapan terbentuknya indentitas kelompok.
Proses Terbentuknya Identitas Kelompok
Tajfel dan Turner dalam An Integrative Theory of Social Conflict menjelaskan bahwa identitas kelompok terbentuk secara sosial. Keduanya merupakan seorang tokoh pelopor teori identitas sosial.
Adapun proses terbentuknya identitas kelompok melalui tiga tahapan, antara lain:
1. Kategorisasi Sosial
Kategorisasi sosial lebih merujuk pada proses pemberian label atau menggolongkan diri sendiri maupun orang lain ke dalam kelompok. Penggolongan ini berdasarkan pada karakteristik yang dianggap memiliki kesamaan, seperti etnis, ras, agama, atau status sosial.
ADVERTISEMENT
Tahapan ini akan membantu individu dalam navigasi sosial dengan membedakan mana yang termasuk anggota kelompok dan yang tidak.
Proses ini akan mempermudah persepsi sosial, mengurangi ketidakpastian dalam interaksi sosial, dan menyediakan informasi tentang orang lain dengan lebih cepat.
2. Identifikasi Sosial
Selanjutnya, ada identifikasi sosial yang mencakup tiga komponen utama, antara lain kesadaran keanggotaan (komponen kognitif), pengalaman afektif terkait keanggotaan grup (komponen emosional), dan nilai-nilai terkait keanggotaan (komponen evaluatif).
Identifikasi sosial mewakili kriteria psikologis internal, melibatkan nilai-nilai dan emosi secara signifikan, serta menunjukkan rasa memiliki terhadap kelompok.
3. Perbandingan Sosial
Tahapan yang terakhir adalah perbandingan sosial. Ini melibatkan perbandingan antara kelompok sendiri dengan kelompok lain. Individu nantinya akan membentuk identitas sosial dengan menekan perbedaan antara kelompok sendiri dan kelompok lain.
ADVERTISEMENT
Proses ini memungkinkan individu mendapatkan penilaian dari posisi dan status kelompok. Bahkan, bisa mengarahkan pada usaha untuk mencapai identitas yang positif dalam konteks sosial.
Secara keseluruhan, proses terbentuknya identitas kelompok melalui tiga tahapan penting. Tahapan ini merupakan perjalanan yang kompleks untuk mencapai komitmen yang mendefinisikan arah masa depan seseorang. (DSI)