Konten dari Pengguna

Prosesi Adat Karapan Sapi di Madura, Salah Satu Tradisi Indonesia yang Fenomenal

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
9 Juni 2024 20:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Prosesi Adat Karapan Sapi di Madura. Sumber: Unsplash.com/Yusuf Hasan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Prosesi Adat Karapan Sapi di Madura. Sumber: Unsplash.com/Yusuf Hasan
ADVERTISEMENT
Setiap daerah di Indonesia mempunyai tradisi tersendiri yang membuatnya khas dan unik, salah satunya daerah Madura. Prosesi adat Karapan Sapi di Madura merupakan salah satu tradisi dari Pulau Garam yang ternama.
ADVERTISEMENT
Masyarakat Madura biasanya mengadakan tradisi Karapan Sapi pada bulan Agustus atau September di setiap tahunnya. Panjang lintasan Karapan Sapi biasanya sekitar 180 – 200 meter agar dapat ditempuh dalam waktu kurang dari 20 detik.

Prosesi Adat Karapan Sapi di Madura

Ilustrasi Prosesi Adat Karapan Sapi di Madura. Sumber: Unsplash.com/Taliwang Mengaji
Madura merupakan salah satu wilayah Indonesia yang memiliki tradisi yang unik, bahkan fenomenal. Tradisi unik dan fenomenal dari wilayah yang memiliki nama lain “Pulau Garam” itu adalah Karapan Sapi.
Prosesi adat Karapan Sapi di Madura merupakan kegiatan balapan menggunakan sapi. Mengutip dari buku 70 Tradisi Unik Suku Bangsa di Indonesia, Nasution (2019: 28), Karapan Sapi memiliki lintasan sekitar 180 – 200 meter.
Lintasan tersebut biasanya dapat ditempuh dalam waktu 14 – 18 detik. Perlombaan tersebut biasanya melibatkan sepasang sapi yang menarik kereta kayu dengan diarahkan oleh joki.
ADVERTISEMENT
Layaknya perlombaan dalam bentuk balapan, pemenang Karapan Sapi adalah peserta yang mencapai garis akhir paling awal. Jadi, selisih 1 – 2 detik saja memiliki arti dalam Karapan Sapi.

Penyebab Karapan Sapi Menjadi Fenomenal

Ilustrasi Prosesi Adat Karapan Sapi di Madura. Sumber: Unsplash.com/flick Flank
Ketika Karapan Sapi berlangsung, setiap sapi akan menarik kereta kayu dan di belakangnya terdapat tempat joki yang mengendalikan. Jika sapi berlari dengan sangat kencang, bambu yang joki injak dapat melayang sehingga membuat penonton terhibur.
Mengutip dari buku yang sama, Nasution (2019: 28), ada banyak cara yang dilakukan joki untuk mempercepat laju sapi, salah satunya memasang sabuk dengan banyak paku tajam di pangkal ekor sapi dan melecutkan cambuk.
Kondisi itu membuat sapi merasa sakit sehingga berlari lebih kencang. Oleh karena itu, Karapan Sapi sering kali menimbulkan pro kontra dalam masyarakat.
ADVERTISEMENT
Demikian menjadi jelas bahwa prosesi adat Karapan Sapi di Madura biasanya dilaksanakan pada bulan Agustus atau September. Prosesi tersebut menggunakan lintasan sepanjang 180 – 200 meter. (AA)