Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Ragam Dampak Perang Diponegoro yang Penting untuk Dipelajari
16 September 2023 20:13 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Salah satu dampak perang yang menarik untuk diketahui adalah dampak Perang Diponegoro yang merupakan salah satu konflik bersenjata yang penting dalam sejarah Indonesia.
ADVERTISEMENT
Konflik ini tidak hanya menciptakan perubahan besar dalam politik dan sosial, tetapi juga meninggalkan jejak yang dalam terhadap memori kolektif bangsa Indonesia. Simak selengkapnya di artikel ini.
Mengenal Perang Diponegoro
Mengutip situs perpusnas.go.id, Pangeran Diponegoro lahir dengan nama asli Raden Mas Mustahar yang kemudian diganti dengan nama Raden Mas Ontowiryo oleh kakeknya, Sultan Hamengkubuwono II.
Perjuangan Diponegoro dimulai tahun 1825 setelah Belanda menggulingkan Sultan Hamengkubuwono II dan merebut wilayah Mataram.
Diponegoro merasa terancam oleh campur tangan Belanda mengenai urusan dalam negeri dan merasa bertanggung jawab untuk melindungi rakyat dan kehormatan kerajaan.
Perang Diponegoro berlangsung selama lima tahun, mulai dari 1825 hingga 1830. Selama perjuangannya, Diponegoro menggunakan taktik gerilya dan berhasil menguasai wilayah tertentu.
ADVERTISEMENT
Berbagai Dampak Perang Diponegoro
Perang Diponegoro merupakan perang yang memiliki dampak luas di zamannya. Berikut ini adalah berbagai dampak penting dari terjadinya Perang Diponegoro:
1. Ribuan Korban Tewas
Perang Diponegoro menelan banyak korban jiwa. Diperkirakan sekitar 8.000 pasukan Belanda tewas dalam perang ini, sementara ratusan ribu warga Jawa juga kehilangan nyawa mereka.
Konflik ini menggambarkan tingginya intensitas pertempuran dan keganasan yang terjadi selama perang.
2. Belanda Mengalami Kerugian
Selain korban manusia, Belanda juga mengalami kerugian finansial yang signifikan selama Perang Diponegoro. Mereka mengeluarkan sekitar 20 juta gulden untuk membiayai operasi militer mereka.
Kerugian ini tidak hanya terbatas pada aspek finansial, tetapi juga melibatkan sumber daya manusia dan logistik.
3. Penguasaan Mutlak Belanda atas Tanah Jawa
Salah satu dampak paling penting dari Perang Diponegoro adalah penguasaan mutlak Belanda atas tanah Jawa.
ADVERTISEMENT
Setelah berhasil mengalahkan pasukan Diponegoro, Belanda mengonsolidasikan kekuasaan mereka di pulau ini. Ini menjadi langkah kunci dalam penjajahan mereka di Indonesia.
4. Raja dan Bupati di Jawa Tunduk pada Belanda
Setelah perang berakhir, Belanda berperan dalam pemerintahan raja dan bupati di Jawa. Hal ini memastikan bahwa pemerintahan lokal di bawah kendali Belanda dan memperkuat kontrol kolonial mereka di pulau ini.
5. Pangeran Diponegoro Ditangkap
Pangeran Diponegoro, pemimpin perlawanan yang gigih, akhirnya ditangkap oleh Belanda tahun 1830. Ia kemudian diasingkan ke Manado, Sulawesi Utara sebelum akhirnya meninggal di Makassar pada 8 Januari 1855.
Penangkapan Pangeran Diponegoro menandai akhir dari perang yang berlangsung selama lima tahun ini.
Perang Diponegoro adalah sebuah babak penting dalam sejarah perjuangan Indonesia melawan penjajah. Berbagai dampak Perang Diponegoro yang berkepanjangan terhadap masyarakat, politik, dan ekonomi Indonesia menjadikan peristiwa ini menjadi hal yang penting untuk dipelajari.
ADVERTISEMENT
Perang Diponegoro mengingatkan kita akan tekad dan semangat perjuangan rakyat Indonesia dalam meraih kemerdekaan dan martabatnya.