Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Konten dari Pengguna
Ragam Dampak Perjanjian Linggarjati bagi Kemerdekaan Indonesia
21 Agustus 2023 21:03 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perjanjian Linggarjati merupakan salah satu tonggak penting dalam perjalanan perjuangan kemerdekaan Indonesia. Dampak Perjanjian Linggarjati ini telah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemerdekaan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Lantas, apa saja dampak dari perjanjian tersebut? Simak uraian di bawah ini.
Mengenal Perjanjian Linggarjati
Mengutip munasprok.go.id, Perjanjian Linggarjati berlangsung mulai tanggal 11 hingga 15 November 1946 di Desa Linggarjati, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Perwakilan Indonesia dalam perundingan ini adalah Sutan Sjahrir, sementara Belanda diwakili oleh Profesor Schermerhorn. Peran sebagai penengah diemban oleh Lord Killearn dari Inggris.
Isi perjanjian tersebut meliputi pengakuan Belanda secara de facto terhadap Republik Indonesia yang memiliki wilayah Sumatra, Jawa, dan Madura.
Selain itu, Perjanjian Linggarjati menetapkan bahwa Belanda harus meninggalkan wilayah Indonesia secara de facto paling lambat pada 1 Januari 1949.
Perjanjian ini juga membahas pembentukan Republik Indonesia Serikat (RIS) dengan salah satu negara bagian RIS adalah Republik Indonesia (RI) serta rencana pembentukan Aliansi Indonesia-Belanda dengan Ratu Belanda sebagai presiden.
ADVERTISEMENT
Dampak Perjanjian Linggarjati yang Bersifat Positif
Perjanjian Linggarjati memiliki beragam dampak positif. Berikut adalah berbagai dampak positif dari perjanjian tersebut:
1. Citra Indonesia di Mata Dunia Meningkat
Dampak positif pertama dari Perjanjian Linggarjati adalah peningkatan citra Indonesia di mata dunia. Pengakuan Belanda terhadap Republik Indonesia sebagai negara de facto membantu mengukuhkan legitimasi Indonesia di kancah internasional.
2. Pengakuan Wilayah Indonesia
Dengan perjanjian ini, Belanda secara resmi mengakui wilayah Indonesia yang mencakup Jawa, Madura, dan Sumatra sebagai bagian dari Republik Indonesia.
Hal ini memberikan dasar hukum yang lebih kuat bagi Indonesia untuk mempertahankan wilayah-wilayah tersebut.
3. Berakhirnya Konflik Belanda-Indonesia
Perjanjian Linggarjati menandai berakhirnya sementara konflik antara Belanda dan Indonesia. Meskipun kemudian Belanda melanggar Perjanjian Linggarjati, tetapi pada awalnya perjanjian ini memberi harapan akan periode damai bagi kemerdekaan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dampak Perjanjian Linggarjati yang Bersifat Negatif
Selain memiliki dampak positif, Perjanjian Linggarjati ini juga memiliki dampak negatif. Berikut adalah berbagai dampak negatif dari Perjanjian Linggarjati:
1. Indonesia Memiliki Wilayah Kecil
Pengakuan wilayah Indonesia yang terbatas pada Jawa, Madura, dan Sumatra menjadi dampak negatif karena banyak wilayah lain yang sebenarnya juga menjadi bagian integral dari Republik Indonesia.
2. Memberikan Belanda Waktu untuk Meyusun Kekuatan
Walaupun perjanjian ini memaksa Belanda untuk meninggalkan wilayah Indonesia, tetapi waktu yang diberikan hingga 1 Januari 1949 memberikan kesempatan kepada Belanda untuk mengumpulkan kembali kekuatan dan merencanakan tindakan lanjutan.
3. Kontroversi di dalam Negeri
Isi perjanjian ini banyak ditentang oleh masyarakat Indonesia karena dianggap memberikan konsesi terlalu besar kepada Belanda. Ini memicu ketidakpuasan dan kontroversi dalam negeri terkait kebijakan pemerintah.
4. Isu Sutan Syahrir Mendukung Belanda
Salah satu dampak negatif lainnya adalah munculnya isu bahwa Sutan Syahrir, Perdana Menteri Indonesia saat itu, memberikan dukungan tersembunyi kepada Belanda dalam perundingan tersebut.
ADVERTISEMENT
Meskipun tuduhan ini kontroversial dan tidak sepenuhnya terbukti, isu tersebut merusak citra Sutan Syahrir di mata publik.
Dampak Perjanjian Linggarjati telah memberikan kontribusi bagi dinamika politik pasca kemerdekaan Indonesia. Peristiwa ini mengajarkan pentingnya analisis mendalam terhadap perjanjian internasional dan dampaknya terhadap kemerdekaan sebuah negara.