Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Ragam Kepercayaan pada Zaman Mesolitikum yang Menarik untuk Dipelajari
26 Juni 2023 22:07 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi kepercayaan pada zaman Mesolitikum (pixabay)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01h3vmnb8yev8rytvp1c2wy3qd.jpg)
ADVERTISEMENT
Berbagai kepercayaan pada zaman Mesolitikum telah mendorong manusia untuk berkembang dalam membangun peradaban beserta sistem sosialnya.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Sejarah untuk SMA/MA kelas X, para ahli membagi zaman Batu menjadi 3 bagian, yaitu zaman Batu Tua (Paleolitikum), zaman Batu Tengah (Mesolitikum), dan zaman Batu Muda (Neolitikum).
Zaman Mesolitikum dikenal juga sebagai periode Batu Tengah di mana pada zaman ini manusia hidup dalam keadaan yang sangat dekat dengan alam dan lingkungannya.
Apa saja kepercayaan pada zaman Mesolitikum? Simak penjelasan berikut.
Kepercayaan pada Zaman Mesolitikum
Pada zaman Mesolitikum, manusia mengembangkan berbagai kepercayaan dan praktik spiritual yang unik. Hingga saat ini pun, hal tersebut masih menarik untuk dipelajari.
Berikut adalah dua konsep kepercayaan yang dominan pada zaman Mesolitikum:
1. Animisme
Animisme adalah kepercayaan bahwa semua makhluk, baik hidup maupun tak hidup, memiliki jiwa atau roh. Manusia Mesolitikum memandang alam semesta sebagai tempat yang dihuni oleh berbagai roh, seperti roh hutan, roh sungai, roh gunung, dan roh hewan.
ADVERTISEMENT
Mereka percaya bahwa roh-roh ini memiliki kekuatan dan pengaruh yang besar terhadap kehidupan sehari-hari mereka. Oleh karena itu, manusia Mesolitikum sangat memperhatikan hubungannya dengan alam.
Selain itu, mereka juga melakukan berbagai upacara dan ritual. Tujuannya untuk memohon pertolongan atau keberkahan dari roh-roh tersebut.
Mereka meyakini bahwa menjaga keseimbangan dan harmoni dengan roh-roh alam akan membawa keberuntungan dan kesuksesan dalam berburu, berkebun, dan aktivitas sehari-hari lainnya.
2. Dinamisme
Selain animisme, dinamisme juga menjadi aspek penting dalam kepercayaan pada zaman Mesolitikum. Dinamisme adalah kepercayaan bahwa segala sesuatu di alam semesta memiliki energi atau kekuatan hidup yang kuat.
Manusia Mesolitikum meyakini bahwa benda-benda alam, seperti batu, pohon, dan air, memiliki kekuatan spiritual yang dapat memengaruhi kehidupan. Mereka berinteraksi dengan benda-benda tersebut melalui penghormatan dan persembahan.
ADVERTISEMENT
Misalnya, mereka dapat memuja batu tertentu yang dianggap memiliki kekuatan khusus atau menganggap pohon suci sebagai tempat tinggal roh-roh yang kuat.
Aktivitas seperti ini dianggap dapat menghubungkan mereka dengan energi alam dan memperoleh keberkahan atau perlindungan dari kekuatan yang lebih besar.
Ragam kepercayaan pada zaman Mesolitikum yang terdiri dari animisme dan dinamisme sangat menarik untuk dipelajari karena mencerminkan hubungan manusia dengan alam yang mendalam.
Kepercayaan ini juga mencerminkan keterhubungan manusia dengan alam secara spiritual. Manusia Mesolitikum memandang alam sebagai entitas yang hidup dan menghargai kekuatan yang ada di dalamnya.