Konten dari Pengguna

Raja Kedua Kerajaan Samudera Pasai dari Dinasti Meurah Silu

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
7 Desember 2023 22:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi raja kedua kerajaan samudera pasai dari dinasti meurah silu. Sumber: Piotr Arnoldes/pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi raja kedua kerajaan samudera pasai dari dinasti meurah silu. Sumber: Piotr Arnoldes/pexels.com
ADVERTISEMENT
Raja kedua Kerajaan Samudera Pasai dari Dinasti Meurah Silu bernama Sultan Muhammad Malik Az-Zahir. Beliau menguasai Samudera Pasai pada abad ke-14.
ADVERTISEMENT
Sulistiono dalam Menelusuri Tinggalan Arkeologi Kesultanan Samudera Pasai menyebutkan bahwa Sultan Muhammad Malik Az-Zahir menggantikan Sultan Malikussaleh yang menjadi raja pertama pada masa Dinasti Meurah Silu.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai raja kedua Kerajaan Samudera Pasai dari Dinasti Meurah Silu, simak penjelasan berikut.

Raja Kedua dari Dinasti Meurah Silu

Ilustrasi raja kedua kerajaan samudera pasai dari dinasti meurah silu. Sumber: Ahmed Aqtai/pexels.com
Dinasti Meurah Silu adalah dinasti kedua yang menguasai Kerajaan Samudera Pasai, tepatnya pada tahun 1267 Masehi. Adapun bukti arkeologis keberadaan dinasti tersebut adalah adanya makam-makam raja Samudera Pasai di daerah Geudong, Aceh Utara.
Adapun raja pertama dari Dinasti Meurah Silu adalah Sultan Malikussaleh atau Meurah Silu. Beliau berkuasa selama kurang lebih 30 tahun.
Sementara itu, raja kedua Kerajaan Samudera Pasai dari Dinasti Meurah Silu adalah Sultan Muhammad Malikul Zahir. Beliau menjabat menjadi raja sejak tahun 1297 sampai 1326 Masehi.
ADVERTISEMENT

Masa Kepemimpinan Sultan Muhammad Malikul Zahir

Sultan Muhammad Malikul Zahir menjabat sebagai raja kedua Kerajaan Samudera Pasai selama kurang lebih 29 tahun. Pada masa pemerintahannya, telah dimulai kebijakan berupa pencetakan mata uang kesultanan berupa koin.
Mata uang tersebut berasal dari timah yang dalam bahasa Aceh disebut dengan keueh dan ada pula mata uang emas yang bernama dirham (dereuham). Adapun nilai tukar untuk 1 dirham adalah 1.600 keueh.
Di atas koin mat auang dirham terdapat bahasa Arab yang bertuliskan Muhammad Malik Azh-Zahir, sementara di sisi lainnya terdapat tulisan Al-Sulthan al-'Adil. Konon, mata uang tersebut adalah mata uang cetakan pertama oleh penguasa Islam di wilayah Asia Tenggara.
Pengunaan mata uang koin tersebut berlangsung setidaknya selama dua abad. Di samping adanya pencetakan mata uang, ditemukan pula suatu peninggalan berupa cap sultan.
ADVERTISEMENT
Cap tersebut memiliki tulisan, yaitu Mamlakah Muhammad yang artinya adalah kerajaan Muhammad. Untuk makam Sultan Muhammad Malikul Zahir ditemukan oleh seorang peneliti, yaitu JP Moquette dan tertulis wafat tahun 726 Hijriyah atau 1326 Masehi.
Demikian beberapa informasi mengenai raja kedua Kerajaan Samudera Pasai dari Dinasti Meurah Silu. [ENF]