Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Raja Kerajaan Aceh Darussalam yang Pernah Berjaya di Indonesia
20 April 2024 21:03 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Aceh Darussalam merupakan salah satu nama kerajaan Islam yang pernah berjaya di Indonesia. Raja Kerajaan Aceh Darussalam ada banyak, salah satunya bernama Sultan Iskandar Muda.
ADVERTISEMENT
Sultan Iskandar Muda adalah raja yang membawa Kerajaan Aceh Darussalam mencapai masa kejayaan. Pada masa pemerintahannya, kerajaan yang terletak di Banda Aceh tersebut mampu memperluas wilayah kekuasaan hingga ke Indragiri.
Raja Kerajaan Aceh Darussalam
Setiap kerajaan selalu memiliki raja sebagai pemimpinnya, begitu pula dengan Kerajaan Aceh Darussalam di Indonesia. Aceh Darussalam merupakan kerajaan Islam yang berdiri pada tahun 1514 Masehi.
Layaknya kerajaan, raja Kerajaan Aceh Darussalam pun silih berganti seiring dengan berjalannya waktu. Berikut adalah beberapa nama raja yang pernah mengemban tanggung jawab untuk memerintah di Kerajaan Aceh Darussalam.
1. Sultan Ibrahim
Sultan Ibrahim adalah raja yang memerintah pada tahun 1514 sampai dengan tahun 1528 Masehi. Mengutip dari buku Cerdas Menjawab Soal Sejarah SMA/MA/SMK, Farid dan Husnu (2019: 50), Sultan Ibrahim mempunyai gelar Sultan Ali Mughayat Syah.
ADVERTISEMENT
Ketika memerintah, Sultan Ibrahim melakukan perluasan daerah kekuasaan. Kekuasaan tersebut mencakup wilayah Daya, Pasai, serta Kerajaan Aru.
2. Sultan Iskandar Muda
Sultan Iskandar Muda memerintah Aceh Darussalam sejak 1607 – 1636 Masehi. Mengutip dari buku yang sama, Farid dan Husnu (2019: 50), pada masa pemerintahannya, Kesultanan Aceh memperluas wilayah kekuasaan.
Wilayah tersebut mencakup Semenanjung Malaka, seperti Aru, Johor, Pahang, Kedah, Perlak, dan Indragiri. Selain memperluas wilayah, Sultan Iskandar Muda pernah melakukan ekspedisi besar-besaran untuk mengepung Malaka yang dikuasai Portugis.
3. Sultan Salahuddin
Sultan Salahuddin merupakan putra dari Sultan Ali Mughayat Syah. Ketika Sultan Ali Mughayat Syah wafat, Sultan Salahuddin menggantikan kepemimpinannya.
Mengutip dari buku Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Tsanawiyah Kelas IX, Abdilah dan Yusak (2021: 32), sayangnya, keadaan pemerintahan kurang mendapat perhatian raja sehingga selama pemerintahannya, Aceh Darussalam mengalami kemunduran drastis.
ADVERTISEMENT
4. Sultan Alauddin Ri’ayat Syah al-Qahar
Sultan Alauddin Ri’ayat Syah al-Qahar memerintah sejak 1537 – 1568 Masehi. Mengutip dari buku yang sama, Abdilah dan Yusak (2021: 32), Sultan Alauddin Ri’ayat Syah al-Qahar adalah saudara Sultan Salahuddin.
Sultan Alauddin Ri’ayat Syah al-Qahar melakukan perbaikan kondisi kerajaan dan memperluas wilayah. Selain itu, Sultan Alauddin Ri’ayat Syah al-Qahar juga aktif menyebarkan pengaruh Islam dengan cara mengirim banyak ahli dakwah ke Pulau Jawa.
Demikian menjadi jelas bahwa ada banyak raja Kerajaan Aceh Darussalam. Hal itu terjadi karena Kerajaan Aceh Darussalam juga mengalami pergantian kepemimpinan seperti kerajaan-kerajaan pada umumnya. (AA)