Konten dari Pengguna

Raja Kerajaan Aceh yang Terkenal Melawan Portugis dan Profilnya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
21 Februari 2024 21:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi raja kerajaan aceh yang terkenal sangat gigih melawan portugis adalah. Sumber: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi raja kerajaan aceh yang terkenal sangat gigih melawan portugis adalah. Sumber: pixabay
ADVERTISEMENT
Sultan Ali Alaidin Mughayat Syah adalah raja yang juga merupakan pendiri dan sultan pertama Kesultanan Aceh. Oleh karena itu, raja kerajaan Aceh yang terkenal melawan Portugis perlu diketahui.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial karya Waluyo, Sultan Ali Mughayat Sayah bertakhta dari tahun 1514 hingga meninggal tahun 1530.
Pada artikel ini, akan menjelaskan raja kerajaan Aceh yang terkenal melawan Portugis.

Raja Kerajaan Aceh yang Terkenal Melawan Portugis

Ilustrasi raja kerajaan aceh yang terkenal sangat gigih melawan portugis adalah. Sumber: pixabay
Mulai dari tahun 1520, Sultan Ali Mughayat Syah memulai kampanye militer untuk menguasai bagian utara Sumatra. Kampanye pertamanya adalah Daya yang dilakukan di sebelah barat laut yang menurut Tomé Pires belum mengenal Islam.
Selanjutnya pasukannya melebarkan sayap sampai ke pantai timur yang Bangsa imperialis ketika itu disebut lebih banyak memenangkan peperangan dengan musuh besarnya, yaitu pasukan Muslim di bawah kepimimpinan Kesultanan Utsmaniyah.
Justru kolonialis Portugis dihentikan ambisinya oleh Kesultanan Aceh.
Kehebatan Kesultanan Aceh tidak lepas dari kepemimpinan seorang Ali Mughayat Syah bersama saudaranya Sultan Ibrahim dalam menghancurkan pasukan Portugis di Kesultanan Samudera Pasai di tahun 1524 Masehi.
ADVERTISEMENT
Dari kedua pahlawan inilah Kesultanan Aceh membangun wilayahnya yang kurang lebih seperti luas Provinsi Aceh sekarang. Pada masa Sultan berikutnya, luas Aceh pun menjadi bertambah menjangkau tanah semenanjung Melayu.
Sejarah mencatat peninggalan terbaik dari Kesultanan Aceh era awal yaitu kawasan permukiman bernama Achen yang ketika menjadi kerajaan menjelma menjadi pusat Kesultanan Aceh bernama Bandar Aceh Darussalam yang saat ini dikenal Kota Banda Aceh.
Penyerangan ke Deli dan Aru adalah perluasan daerah terakhir yang dilakukan Sultan Ali. Di Deli meliputi Pidie dan Pasai, pasukannya mampu mengusir garnisun Portugis dari daerah itu
Aksi militer ini ternyata juga mampu mengancam Johor, selain Portugis sebagai kekuatan militer laut pada kawasan itu. Setelah meninggal di tahun Sultan Ali digantikan oleh Sultan Salahuddin yang merupakan putranya sendiri.
ADVERTISEMENT
Sultan Ali Mughayat Syah menjadi pemimpin rakyat Aceh dan pelopor kebangkitan Kesultanan Aceh Darussalam dengan sebenarnya.
Setelah menyumbangkan seluruh hidupnya semi bangsa serta agama, beliau kembali berpulang ke Rahmatullah pada malam Ahad 12 Dzulhijjah 936 Hijriah atau tanggal masehinya 6 Agustus 1530.
Semangat jihad serta cita-citanya kemudian dilanjutkan oleh para pewarisnya sehingga pengaruh Kesultanan Aceh Darussalam pada kawasan Asia Tenggara benar-benar nyata semenjak kala itu.
Demikian penjelasan raja kerajaan Aceh yang terkenal melawan Portugis. (ARH)