Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Raja Kerajaan Cirebon Islam, Kesultanan Islam Ternama di Jawa Barat
20 April 2024 21:08 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setiap kerajaan umumnya memiliki raja sebagai pemimpin pemerintahan, termasuk Kerajaan Cirebon Islam. Raja Kerajaan Cirebon Islam yang pertama adalah Walangsungsang alias Pangeran Cakrabuana.
ADVERTISEMENT
Walangsungsang merupakan putra Prabu Siliwangi dan Nyi Mas Subanglarang atau Subangkranjang. Subangkranjang itu sendiri adalah putri dari Ki Gedeng Tapa, tokoh pertama yang membangun dukuh kecil sehingga berkembang menjadi Desa Caruban.
Raja Kerajaan Cirebon Islam
Kerajaan Cirebon Islam merupakan kesultanan Islam ternama di Jawa Barat. Layaknya sebuah kerajaan, Kerajaan Cirebon Islam tentu memiliki raja sebagai pemimpinnya.
Raja Kerajaan Cirebon Islam adalah Walangsungsang alias Pangeran Cakrabuana. Mengutip dari buku Mengenal Kerajaan-Kerajaan Nusantara, Prasetyo (2009: 73), Raden Walangsungsang adalah putra Prabu Siliwangi dan Nyi Mas Subanglarang atau Subangkranjang.
Nyimas Subanglarang merupakan putri dari Ki Gedeng Tapa, yakni tokoh pertama yang membangun dukuh kecil sehingga berkembang menjadi desa Caruban.
Asal-Usul Wilayah Cirebon
Urutan generasi dari Ki Gedeng tapa, Nyi Mas Subanglarang, hingga Raden Walangsungsang merupakan salah satu asal-usul raja dari Kerajaan Cirebon Islam . Selain asal-usul raja, ternyata silsilah tersebut juga menjelaskan asal-usul wilayah Cirebon.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari buku Cerita Kerajaan Nusantara Populer, Hendarsah (2010: 22), Cirebon pada awalnya adalah sebuah dukuh kecil yang dibangun oleh Ki Gedeng Tapa. Dukuh kecil tersebut kemudian berkembang menjadi sebuah desa yang bernama Caruban.
Caruban memiliki arti campuran sebab para pendatang dari berbagai macam suku, agama, bahasa, adat istiadat, dan mata pencaharian bercampur di sana. Bercampur pada konteks ini memiliki makna sebagai bertempat tinggal atau berdagang.
Seiring berjalannya waktu, sebagian besar mata pencaharian masyarakat di sana adalah nelayan dengan menangkap ikan dan udang kecil (rebon). Selain itu, masyarakat juga aktif membuat terasi, petis, dan garam.
Istilah air bekas terasi dari udang rebon kemudian memunculkan istilah cai-rebon (bahasa Sunda dari air rebon). Oleh karena itu, daerah tersebut memiliki nama Cirebon dan menjadi kota yang besar.
ADVERTISEMENT
Setelah menyimak penjelasan di atas, diketahui bahwa raja Kerajaan Cirebon Islam yang pertama adalah Walangsungsang alias Pangeran Cakrabuana. Walangsungsang merupakan keturunan dari Prabu Siliwangi dan Nyi Mas Subanglarang. (AA)