Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Raja Terakhir Kerajaan Majapahit Beserta Profilnya
22 Januari 2024 23:42 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Raja terakhir Kerajaan Majapahit menjadi figur penting dalam sejarah kejayaan dan kemunduran kerajaan ini.
ADVERTISEMENT
Perjalanan hidupnya yang penuh warna dan keputusan dramatisnya memberikan kontribusi signifikan terhadap akhir dari kejayaan Majapahit .
Untuk mengetahui penjelasan lebih lanjut mengenai raja terakhir Kerajaan Majapahit, simak uraian di bawah ini.
Mengenal Kerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit merupakan salah satu kekaisaran terbesar dalam catatan sejarah Indonesia atau Nusantara.
Mengutip situs kebumenkab.go.id, Kerajaan Majapahit berdiri tahun 1293 hingga kejatuhannya tahun 1527 Masehi. Kerajaan ini menggabungkan unsur-unsur Hindu-Buddha.
Raden Wijaya, sebagai pendiri Majapahit (1293-1309), sebelumnya merupakan panglima perang Kerajaan Singasari dan menantu kesayangan raja terakhir Singasari, Kertanegara.
Setelah kematian Kertanegara dalam pemberontakan Jayakatwang tahun 1292 yang mengakhiri Singasari, Raden Wijaya memulai pendirian pemerintahan baru yang kemudian dikenal sebagai Kerajaan Majapahit.
Pada awal masa kejayaannya, Raden Wijaya membuka hutan di tepi Sungai Brantas dan desa ini berkembang pesat hingga tahun 1293 menjadi kerajaan bernama Majapahit.
ADVERTISEMENT
Pusat pemerintahan Kerajaan Majapahit sendiri terletak di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur
Profil Raja Terakhir Kerajaan Majapahit
Sebagai salah satu kerajaan paling berpengaruh di Asia Tenggara, Majapahit memiliki sejarah yang kaya dengan tokoh-tokoh berpengaruh.
Berikut ini adalah beberapa aspek penting yang mengelilingi figur raja terakhir dari Kerajaan Majapahit:
1. Brawijaya V sebagai Raja Terakhir Kerajaan Majapahit
Raden Alit, yang juga dikenal sebagai Prabu Brawijaya V, adalah penguasa terakhir Kerajaan Majapahit sebelum jatuh. Ia adalah anak ketujuh dari para penguasa sebelumnya yang pernah memerintah di Majapahit.
2. Terkenal dengan Julukan Bhre Kertabumi
Prabu Brawijaya, yang disebut sebagai Bhre Kertabumi dalam Serat Pararaton, juga dikenal dengan pandangan lain yang mengidentifikasikannya sebagai Dyah Ranawijaya.
Dyah Ranawijaya merupakan figur yang mengklaim kepemimpinan atas Majapahit, Janggala, dan Kadiri setelah berhasil menaklukkan Bhre Kertabumi pada 1486.
ADVERTISEMENT
3. Masa Pemerintahan
Brawijaya V memerintah selama sekitar 10 tahun, mulai dari tahun 1468 hingga 1478 Masehi, sebelum terjadinya keruntuhan kerajaan. Pemegang takhta sebelumnya adalah Prabu Bratanjung, yakni ayah dari Brawijaya V sendiri.
Pengabdiannya sebagai penguasa dimulai sejak sebelum kelahiran putra sulungnya, Arya Damar, dan berlanjut hingga akhir masa pemerintahannya yang diakhiri oleh konflik internal di dalam kerajaan.
4. Diruntuhkan oleh Putra Sendiri
Majapahit runtuh oleh Kerajaan Demak di bawah pemerintahan raja pertama Demak yang bernama Senapati Jimbun dengan Gelar Raden Patah. Ironisnya, Raden Patah adalah anak dari Brawijaya V sendiri dari selir asal Tiongkok yang bernama Siu Ban Ci.
5. Memilih untuk Menjadi Mualaf
Brawijaya V menjadi mualaf setelah berdialog dengan Sunan Kalijaga, berpindah agama dari Buddha ke Islam. Meski demikian, sebagian pengikutnya menolak Islam dan memilih melanjutkan perjalanan ke Bali.
ADVERTISEMENT
Brawijaya V kemudian meninggal karena sakit dan dikebumikan dengan upacara Islam di Trowulan.
Raja terakhir Kerajaan Majapahit, yakni Prabu Brawijaya V, menandai akhir dari sebuah era kejayaan. Keputusannya yang dramatis dari konflik internal hingga perubahan agama mencerminkan dinamika kompleks yang mengiringi keruntuhan Majapahit.