Konten dari Pengguna

Raja yang Membangun Candi Borobudur dan Latar Belakangnya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
4 Juni 2024 23:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi raja yang membangun candi borobudur. Sumber: Charl Durand/pexels,com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi raja yang membangun candi borobudur. Sumber: Charl Durand/pexels,com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Candi Borobudur adalah candi peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang hingga kini masih dilestarikan. Adapun raja yang membangun Candi Borobudur diperkirakan adalah Raja Samaratungga dari Dinasti Syailendra.
ADVERTISEMENT
Hal ini juga disampaikan oleh Pratama, Sodiq, dan Suryadi dalam Sejarah Pengeboman Candi Borobudur Tahun 1985: Tinjauan Sejarah Sosial Politik di Indonesia, bahwa Candi Borobudur adalah candi Hindu peninggalan Kerajaan Mataram Kuno dan pernah mengalami beberapa kali tahap pemugaran.
Untuk mengetahui informasi penting mengenai raja yang membangun Candi Borobudur, simak penjelasannya dalam bacaan berikut.

Sejarah dan Raja yang Membangun Candi Borobudur

Ilustrasi raja yang membangun candi borobudur. Sumber: Charl Durand/pexels,com
Kerajaan Mataram Kuno adalah salah satu kerajaan Hindu-Buddha yang berkembang di kawasan Pulau Jawa, khususnya Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ada banyak peninggalan Kerajaan Mataram Kuno, seperti Candi Borobudur.
Raja yang membangun Candi Borobudur diperkirakan adalah Raja Samaratungga dari Dinasti Syailendra. Raja Samaratungga ditemani oleh putrinya, Pramodhawardhani. Hal ini didasarkan pada penemuan Prasasti Karang Tengah serta Sri Kahulunan.
ADVERTISEMENT
Candi ini termasuk sebagai peninggalan agama Buddha dan ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO tahun 1991. Candi Borobudur diperkirakan dibangun tahun 775 hingga 832 Masehi.
Selain itu, muncul penelitian mengenai bentuk huruf Jawa kuno yang digunakan untuk menulis teks pendek di atas panil relief Karmawibhangga di Candi Borobudur yang diperkirakan dari abad ke-9 Masehi.
Bangunan Candi Borobudur ini termasuk bangunan yang digunakan untuk ritual agama Buddha dengan ajaran Buddha Mahayana serta Tantrayana melalui meditasi filsafat Yogacara. Ajaran Buddha ini menyerupai ajaran yang tersebar di Bengal, India sekitar abad ke-8 Masehi.

Penemuan Candi Borobudur

Bangunan Candi Borobudur pertama kali ditemukan tahun 1814 oleh Sir Thomas Stamford Raffles saat menjabat menjadi Gubernur Jenderal Inggris. Dirinya memperoleh laporan terkait penemuan Candi Borobudur dan memerintahkan H.C. Cornelius, seorang Insinyur asal Belanda untuk meneliti Candi Borobudur.
ADVERTISEMENT
Pada 1835, pembersihan candi dilakukan atas perintah dari Hartmann dan menemukan adanya arca yang belum rampung serta benda lain, seperti keris. Tahun 1885, J.W. Ijzerman pun membuka dasar candi dan menemukan relief Karmawibhangga yang memiliki 160 buah panil.
Demikian informasi mengenai raja yang membangun Candi Borobudur dan proses penemuannya. [ENF]