Konten dari Pengguna

Ramalan Jayabaya tentang Pulau Jawa yang Banyak Dipercaya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
12 November 2024 20:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Ramalan Jayabaya tentang Pulau Jawa, Foto: Unsplash/Fe Ja
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Ramalan Jayabaya tentang Pulau Jawa, Foto: Unsplash/Fe Ja
ADVERTISEMENT
Ramalan Jayabaya tentang Pulau Jawa dianggap sebagai perkiraan masa depan Pulau Jawa dan masyarakatnya. Banyak masyarakat yang menganggap ramalan ini penting, terutama dalam memahami perjalanan sejarah dan perubahan sosialnya.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Menguak Rahasia Ramalan Jayabaya, D. Soesetro dan Zein al Arief, (1999: 6), Jayabaya adalah Rraja Kediri yang memerintah tahun 1135-1157. Kemasyhurannya tidak terlepas dari peninggalan berupa karya sastra, seperti ramalan Jayabaya.

Ramalan Jayabaya tentang Pulau Jawa

Ilustrasi Ramalan Jayabaya tentang Pulau Jawa, Foto: Unsplash/Joris Beugels
Ramalan Jayabaya tentang Pulau Jawa disusun dalam bentuk tembang atau kakawin berbahasa Jawa Kuno. Ramalan ini dapat dinyanyikan dan mengandung pesan yang dalam.
Ramalan Jayabaya banyak membahas berbagai hal terkait masa depan Pulau Jawa hingga tahun 2100. Seiring berjalannya waktu, banyak peristiwa yang tampaknya sesuai dengan prediksi yang tertulis dalam ramalan tersebut.

1. Pulau Jawa Zaman Kalabendu dan Zaman Kalasuba

Ramalan Jayabaya menjelaskan bahwa Jawa akan mengalami zaman kalabendu (masa kekacauan) dan zaman kalasuba (masa keemasan).
Zaman kalabendu digambarkan dengan berbagai kekacauan yang terjadi dalam masyarakat.
ADVERTISEMENT
Jika dilihat dari perspektif sejarah, dapat dikatakan bahwa masa kekacauan dimulai dengan kedatangan kolonialisme Belanda yang menjajah Indonesia. Pada masa itu, Belanda mengubah sistem hukum adat yang telah berlaku selama berabad-abad.
Zaman kalasuba sering diramalkan sebagai masa kedamaian dan kemakmuran bagi Pulau Jawa. Banyak orang mengaitkan zaman kalasuba dengan harapan akan masa depan bangsa yang lebih baik.

2. Pulau Jawa Terbagi Menjadi Dua

Jayabaya pernah mengungkapkan bahwa Pulau Jawa akan terbelah menjadi dua, baik itu karena bencana alam maupun geososial. Ramalan tersebut sering dikaitkan dengan potensi gempa megathrust.
Diperkirakan kekuatan gempa ini dapat mendatangkan gelombang tsunami yang lebih besar daripada tsunami Aceh tahun 2004. Meskipun belum dapat dibuktikan secara nyata, ramalan ini telah menyebar dan dipercaya oleh banyak masyarakat.
ADVERTISEMENT

3. Munculnya Sosok Ratu Adil

Dalam ramalan Jayabaya disebutkan bahwa akan datang sosok pemimpin yang disebut Ratu Adil. Menurut ramalannya, sebelum Ratu Adil muncul, akan terjadi peristiwa seperti gempa bumi, gunung meletus, angin kencang, dan gerhana.
Sosok Ratu adil ini sering dikaitkan dengan Pangeran Diponegoro dalam Perang Jawa tahun 1925-1830. Pada saat itu, keadaan sosial ekonomi di Jawa Tengah sedang memburuk akibat penjajah.
Meskipun hanya berlangsung selama lima tahun, perlawanan Pangeran Diponegoro sangat kuat dan menyebabkan kerugian besar bagi Belanda. Sejak saat itu, rakyat semakin meyakini ramalan Jayabaya dan menjadikannya sebagai motivasi meraih kemerdekaan.
Demikianlah beberapa ramalan Jayabaya tentang Pulau Jawa. Terlepas kebenaran ramalan tersebut, ajaran Jayabaya tentang kepemimpinan, kemakmuran rakyat, dan kebijaksanaan, memberikan inspirasi bagi masyarakat dalam menjalani kehidupan. (Nabila)
ADVERTISEMENT