Riwayat Pendidikan Gus Dur, Presiden ke-4 Indonesia

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
29 Maret 2024 22:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi: Riwayat Pendidikan Gus Dur. Sumber: Irgi Nur Fadil/Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi: Riwayat Pendidikan Gus Dur. Sumber: Irgi Nur Fadil/Pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gus Dur bernama asli Kyai Haji Abdurrahman Wahid dan Beliau merupakan presiden ke-4 Indonesia. Masa jabatan beliau adalah 20 Oktober 1999 hingga 23 Juli 2001. Beliau menjadi sosok ilmuwan di Indonesia dan riwayat pendidikan Gus Dur sangat mentereng.
ADVERTISEMENT
Lantas bagaimana riwayat pendidikan presiden ke-4 RI tersebut? Simak di sini!

Riwayat Pendidikan Gus Dur Secara Singkat

Ilustrasi: Riwayat Pendidikan Gus Dur. Sumber: Irgi Nur Fadil/Pexels.com
Miskan dan Abdul Gafur dalam buku berjudul Gus Dur Multikulturalisme dan Pendidikan Islam menjelaskan bahwa Gus Dur dilahirkan pada tanggal 4 Sya'ban atau 7 September 1940. Gus Dur merupakan anak pertama dari enam bersaudara pasangan dari KH. Wahid Hasyim dan Nyai Solichah.
Pada masa kanak-kanaknya Gus Dur menghabiskan hidupnya di lingkungan pesantren milik dari kakeknya, yakni Hasyim Asy'ari (Pendiri Pondok Pesantren Tebuireng) dan Kyai Bisri Syansuri (Pendiri Pondok Pesantren Denanyar).
Kemudian Gus Dur ikut ayahnya tinggal di Jakarta. Gus Dur bersekolah di SD KRIS Jakarta dan pindah ke SD Matraman Perwari. Selain belajar formal Gus Dur juga ikut belajar bahasa Belanda.
ADVERTISEMENT
Setelah lulus sekolah dasar, Gus Dur belajar di Sekolah Menengah Ekonomi Pertama (SMEP) Gowongan, Yogyakarta. Beliau di Jogja berada di rumah teman ayahnya, yakni K.H. Junaidi.
Di sela waktu senggang, Gus Dur pergi ke Pesantren untuk belajar bahasa arab bersama K.H. Ali Maksum. Sambil belajar mengaji, Gus Dur juga belajar Bahasa Perancis, Jerman, dan Belanda.
Setelah lulus dari SMEP pada tahun 1957-an, Gus Dur melanjutkan pendidikan ke pesantren di Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah yang terkenal dengan salafi murni, pengasuhnya adalah Kyai Chudhari Ichsan.
Pada tahun 1964, Gus Dur berangkat ke Kairo mesir dan belajar di Universitas Al-Azhar Department of Higher Islamic and Arabic Studies dengan beasiswa yang diberikan oleh Kementerian Agama RI.
ADVERTISEMENT
Selama belajar, Gus Dur banyak menghabiskan waktunya di perpustakaan terlengkap di kota itu, yakni American University Library
Pada tahun 1971, Gus Dur ingin melanjutkan pendidikan di Universitas di Eropa, namun harapannya terpatahkan sebab kualifikasi mahasiswa dari Timur Tengah tidak mendapatkan pengakuan di Eropa.
Akhirnya, Gus Dur berangkat ke MC Gill University, Kanada untuk memperdalam kajian keislaman. Selanjutnya Gus Dur kembali ke Jakarta, Indonesia. Beliau bergabung bersama lembaga penelitian pendidikan dan penerangan Ekonomi serta sosial (LP3ES).
Setelah itu Gus Dur menetap di Indonesia dengan beberapa tujuan, salah satunya membenahi pondok pesantren untuk mau mengadopsi kurikulum pemerintah dan membujuk pesantren agar mau menjadi agen perubahan yang bisa membantu pemerintahan memajukan perekonomian Indonesia
ADVERTISEMENT
Demikianlah penjelasan tentang riwayat pendidikan Gus Dur, sang Presiden ke-4 Republik Indonesia. (eK)