Konten dari Pengguna

Rumah Adat Bangka Belitung dan Filosofinya yang Indah

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
17 Juli 2024 20:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto Hanya Sekedar Ilustrasi: Rumah Adat Bangka Belitung. Sumber: Pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Foto Hanya Sekedar Ilustrasi: Rumah Adat Bangka Belitung. Sumber: Pixabay.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mempunyai rumah adat dengan beragam keunikan. Rumah adat Bangka Belitung sendiri ada tiga, yakni rumah limas, rumah rakit, dan rumah panggung.
ADVERTISEMENT
Ketiga jenis rumah ini mempunyai filosofinya masing-masing.

Rumah Adat Bangka Belitung

Foto Hanya Sekedar Ilustrasi: Rumah Adat Bangka Belitung. Sumber: Pixabay.com
Inilah filosofi rumah adat Bangka Belitung yang menarik untuk diketahui, yaitu:

1. Rumah Limas

Rumah Limas sebagai rumah adat Bangka Belitung mengadopsi rumah adat dari Sumatera Selatan, yang bernama rumah limas. Rumah Limas mempunyai ciri khas atap yang bentuknya limas.
Ciri khas lainnya adalah rumahnya luas dan bertingkat atau bengkilas. Bahan utama pembangunan rumah adalah kayu, tiangnya memakai kayu ulin yang kuat. Bagian pintu, dinding, serta lantai memakai kayu tembesu yang ditemukan di Sumatera Selatan.
Rumah adat limas mempunyai filosofi tentang kehidupan manusia. Mulai dari usia, jenis, bakat, pangkat, dan martabat. Tingkatan tersebut berguna juga sebagai penanda garis keturunan seseorang.
ADVERTISEMENT
Pada tingkat pertama dipakai untuk golongan kiagus, kedua Masagus dan Kemas, ketiga Raden. Sedangkan atap rumah terhadap ornamen handuk melati sebagai simbol mahkota dan maknanya keagungan dan kerukunan.

2. Rumah Rakit

Rumah Rakit menjadi rumah adat Bangka Belitung yang unik. Rumah ini berciri khas di bangun di atas rakit. Rumah Rakit terbuat dari bahan bambu manyan dengan ukuran lebih besar daripada bambu biasa.
Bambu ini mempunyai daya apung yang terbaik dan cocok untuk rumah rakit. Pada material dinding menggunakan balok kayu atau cacahan bambu dianyam (pepuluh). Bagian atapnya terbuat dari daun nipah kering serta rotan yang digunakan untuk pengikat antara dinding dan atap.
Arsitekturnya dipengaruhi oleh budaya Melayu dan sebagian budaya Tionghoa. Filosofi rumah rakit adalah banyak kalangan yang ada di sekitar Pulau Bangka Belitung dan mereka harus saling menghormati dan menghargai satu sama lain.
ADVERTISEMENT

3. Rumah Panggung

Suparti dalam buku berjudul Pulau Bangka Belitung yang Indah menjelaskan bahwa rumah adat Bangka Belitung pada dasarnya menggunakan arsitektur dengan ciri khas arsitektur Melayu, yakni Melayu Awal, Melayu Bubung Panjang, dan Melayu Bubung Limas.
Rumah melayu awal berupa rumah panggung kayu dengan material seperti rotan, bambu, akar pohon, daun-daun atau alang-alang yang tumbuh dan gampang diperoleh di kawasan pemukiman. Atapnya tinggi, sebagian dari atapnya miring, mempunyai beranda di depan, serta beberapa ventilasi.
Filosofi rumah panggung menggambarkan tentang semua orang berhak mempunyai kesejahteraan yang sama. Rumah ini menggambarkan kesederhanaan yang menjadi bagian penting menjaga persatuan antar sesama.
Demikianlah penjelasan tentang rumah adat Bangka Belitung dan filosofinya yang indah. Semoga membantu. (eK)
ADVERTISEMENT