Sebab Khusus Pertempuran 10 November yang Jarang Diketahui

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
17 Maret 2024 21:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sebab khusus pertempuran 10 november. Sumber: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sebab khusus pertempuran 10 november. Sumber: pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setelah kemerdekaan Indonesia, sejumlah pertempuran masih terjadi di sejumlah daerah, salah satunya di Surabaya, Jawa Timur. Oleh karena itu, sebab khusus pertempuran 10 November atau pertempuran Surabaya perlu diketahui.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial karya Waluyo, puncak pertempuran terjadi pada 10 November 1945 melibatkan rakyat Indonesia melawan pasukan Sekutu. Pasukan Sekutu dipimpin Brigadir Jenderal Aubertin Walter Sothern Mallaby.
Pada artikel ini, akan menjelaskan sebab khusus pertempuran 10 November atau pertempuran Surabaya yang jarang diketahui.

Sebab Khusus Pertempuran 10 November

Ilustrasi sebab khusus pertempuran 10 november. Sumber: pixabay
Sebab khusus terjadinya Pertempuran 10 November ialah terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby. Pada tanggal 31 Oktober 1945, tiga hari setelah pertempuran dimulai, Brigadir Mallaby tewas karena para pejuang Indonesia.
Kejadian tersebut sontak menyulut kemarahan pihak Sekutu sehingga memberikan ultimatum agar rakyat Surabaya segera menyerah. Tetapi ancaman ini tidak membuat rakyat Surabaya gentar sehingga melakukan perlawanan.
Puncak pertempuran ini terjadi pada tanggal 10 November 1945, ketika pasukan Sekutu menyerang Kota Surabaya.
ADVERTISEMENT
Dalam usaha untuk melawan Sekutu, para pejuang Indonesia menggunakan beberapa jenis senjata, salah satunya yang terkenal adalah bambu runcing. Setelah tiga minggu terjadi, Pertempuran 10 November mulai mereda pada tanggak 28 November 1945.
Dampak Pertempuran 10 November tersebut sebanyak sekitar 20.000 rakyat Indonesia menjadi korban jiwa. Selain itu, korban jiwa di pihak Sekutu ada 1.500 orang.
Sejumlah penduduk Surabaya juga mengungsi dari Kota Surabaya hingga sekian banyak bangunan mengalami kerusakan yang parah.
Dampak dari pertempuran 10 November 1945 di Surabaya tersebut tentu sangat signifikan pada perjuangan kemerdekaan Indonesia hingga mempengaruhi pandangan serta tindakan pihak internasional terkait mengenai perjuangan tersebut.
Hasil politik dari pertempuran tersebut dapat menguatkan upaya Republik Indonesia untuk mendapat pengakuan kemerdekaan negara dari pihak internasional.
ADVERTISEMENT
Walaupun proses ini memerlukan waktu hingga perundingan yang lebih lanjut, dampak pertempuran di Surabaya menjadi salah satu faktor yang membantu dalam mempercepat pengakuan kemerdekaan Indonesia oleh beberapa negara di dunia.
Demikian penjelasan mengenai sebab khusus pertempuran 10 November atau pertempuran Surabaya. (ARH)