Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Sebutan Perbatasan Thailand, Myanmar, dan Laos
5 Maret 2025 22:27 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sebutan perbatasan Thailand , Myanmar, dan Laos merujuk pada istilah yang digunakan untuk menggambarkan wilayah di mana ketiga negara tersebut bertemu. Wilayah ini dikenal dengan nama yang unik yang mencerminkan karakteristik geografis dan sejarahnya.
ADVERTISEMENT
Wilayah perbatasan antara Thailand, Myanmar, dan Laos dikenal sebagai salah satu titik pertemuan budaya, perdagangan, dan aktivitas ekonomi lintas negara.
Mengutip situs p2k.stekom.ac.id, perbatasan Laos - Myanmar dan perbatasan Thailand dengan kedua negara ini menjadi salah satu lokasi penyelundupan narkotika di Asia Tenggara.
Sebutan Perbatasan Thailand, Myanmar, dan Laos
Disebut apakah perbatasan antara 3 negara dari Thailand, Myanmar dan Laos? Perbatasan antara Thailand, Myanmar , dan Laos dikenal dengan sebutan Segitiga Emas.
Kawasan ini terletak di utara Asia Tenggara dan merupakan titik pertemuan antara ketiga negara tersebut, di mana Sungai Ruak dan Sungai Mekong bertemu.
Segitiga Emas memiliki luas sekitar 950.000 km² dan terkenal sebagai salah satu penghasil opium terbesar di dunia. Nama "Segitiga Emas" sendiri diberikan oleh CIA karena kekayaan yang dihasilkan dari perdagangan opium dan heroin yang berasal dari kawasan ini.
ADVERTISEMENT
Sejarah Segitiga Emas dimulai pada awal abad ke-20, ketika kawasan ini mulai dikenal sebagai pusat produksi opium. Pada tahun 1950-an, kawasan ini menjadi salah satu penghasil utama opium di dunia, bersaing dengan Afghanistan.
Produksi opium di Segitiga Emas didorong oleh kondisi geografis yang sulit dijangkau serta kontrol pemerintah yang lemah atas wilayah tersebut. Hal ini menciptakan lingkungan yang ideal untuk budidaya tanaman poppy.
Meskipun pemerintah Thailand telah berusaha untuk memberantas perdagangan narkoba melalui program substitusi tanaman, tantangan tetap ada karena adanya kelompok bersenjata yang mengendalikan perdagangan narkoba di daerah tersebut.
Kawasan Segitiga Emas juga kaya akan budaya dan keanekaragaman etnis. Di wilayah ini, terdapat berbagai suku seperti Shan, Tai Lu, Hmong, Akha, Lisu, dan Yao.
ADVERTISEMENT
Masyarakat lokal seringkali terlibat dalam budidaya tanaman tradisional serta perdagangan barang-barang lokal.
Selain itu, keindahan alamnya yang terdiri dari pegunungan dan hutan lebat menjadikan Segitiga Emas sebagai tujuan wisata bagi yang ingin menikmati pemandangan alam yang menakjubkan serta memahami sejarah dan budaya masyarakat setempat.
Sebutan perbatasan Thailand, Myanmar, dan Laos mencerminkan aspek geografis dan mengandung makna terkait aktivitas ekonomi dan sosial di wilayah tersebut. (Fikah)
Baca juga: Negara-Negara ASEAN dan Profil Singkatnya