Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.5
22 Ramadhan 1446 HSabtu, 22 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Sejarah Adzan dalam Islam dan Sahabat Nabi yang Pertama Mengumandangkannya
21 Maret 2025 19:43 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sejarah adzan adalah panggilan suci bagi umat Islam untuk menunaikan ibadah shalat.
ADVERTISEMENT
Sejarah adzan dalam Islam bermula pada masa Nabi Muhammad saw di Madinah, setelah perintah shalat lima waktu ditetapkan dalam peristiwa Isra Mi’raj.
Pada saat itu, muncul kebutuhan untuk memberi tahu umat Muslim tentang waktu shalat, agar mereka bisa berkumpul di masjid dengan teratur.
Sejarah Adzan dalam Islam
Dikutip dari www.nu.or.id, sejarah adzan pada awalnya ada beberapa usulan mengenai cara memanggil umat Muslim untuk shalat.
Sebagian sahabat mengusulkan penggunaan lonceng seperti yang digunakan oleh umat Nasrani, sementara yang lain mengusulkan meniup terompet sebagaimana tradisi Yahudi.
Namun, Nabi Muhammad saw tidak langsung memutuskan metode yang akan digunakan.
Suatu malam, Abdullah bin Zaid, seorang sahabat Nabi, mendapatkan mimpi yang menjadi titik awal sejarah adzan. Dalam mimpinya, ia bertemu dengan seorang laki-laki yang mengajarkannya lafaz adzan sebagaimana yang kita kenal sekarang.
ADVERTISEMENT
Keesokan harinya, Abdullah bin Zaid segera menemui Nabi Muhammad saw dan menceritakan mimpinya tersebut. Nabi pun bersabda, “Itu adalah mimpi yang benar, ajarkanlah lafaz adzan itu kepada Bilal bin Rabah.”
Bilal bin Rabah, seorang sahabat Nabi yang dikenal dengan suaranya yang merdu dan lantang, ditunjuk untuk menjadi muadzin pertama dalam sejarah Islam.
Ketika Bilal mengumandangkan adzan untuk pertama kalinya, suara indahnya menggema di seluruh Madinah dan menyentuh hati kaum Muslimin.
Bahkan, Umar bin Khattab yang mendengar adzan tersebut bergegas mendatangi Nabi Muhammad saw dan mengatakan bahwa ia juga mendengar lafaz adzan yang sama dalam mimpinya.
Sejak saat itu, adzan menjadi panggilan resmi untuk menunaikan shalat lima waktu dalam Islam. Lafaz adzan yang diajarkan kepada Bilal tetap digunakan hingga kini, menjadi simbol pemersatu umat Islam di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Bilal bin Rabah tidak hanya dikenal sebagai muadzin pertama, tetapi juga sebagai simbol keteguhan iman dan keberanian dalam menghadapi cobaan.
Perannya dalam sejarah Islam sangatlah besar, terutama dalam menyebarkan seruan shalat yang mengundang umat Muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Adzan hingga kini terus berkumandang dari setiap sudut masjid di dunia, menjadi pengingat akan warisan spiritual yang diwariskan oleh Nabi Muhammad saw dan para sahabatnya.
Sejarah adzan merupakan sebuah panggilan untuk beribadah, sekaligus tentang keteguhan iman dan kecintaan kepada Allah Swt yang diabadikan dalam setiap lantunan suci. (Aya)