Konten dari Pengguna

Sejarah Aksara Nagari dan Eksistensinya di Indonesia

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
16 Maret 2024 22:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sejarah aksara nagari. Sumber: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sejarah aksara nagari. Sumber: pixabay
ADVERTISEMENT
Aksara Nagari yang juga dikenal dengan Aksara Pra-Nagari, merangkum sejarah tulisan sekitar abad ke-8 hingga abad ke-13 M. Oleh karena itu, sejarah aksara Nagari perlu diketahui.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial karya Waluyo, aksara Nagari digunakan untuk menulis bahasa Sansekerta dan bahasa Prakerta yang memberikan ciri khas khusus pada zaman tersebut.
Pada artikel ini, akan menjelaskan sejarah aksara Nagari dan eksistensinya di Indonesia.

Sejarah Aksara Nagari dan Eksistensinya di Indonesia

Ilustrasi sejarah aksara nagari. Sumber: pixabay
Terdapat beberapa pandangan mengenai asal-usul nama "Nagari." Sebagian menghubungkannya dengan kata "Nagarakas" yang berarti komunitas pedagang.
Popularitas aksara di kalangan para pedagang mungkin menjadi dasar pandangan ini. Namun, pandangan yang paling umum yaitu bahwa "Nagari" merupakan bentuk lain dari kata "Nagara" yang dalam bahasa Sansekerta berarti kota.
Sejarah Aksara Nagari melibatkan perjalanan yang cukup menarik, terutama dalam Indonesia. Catatan sejarah menuturkan bahwa aksara nagari merupakan turunan langsung dari Aksara Gupta, yang berkembang di India utara bagian timur.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, Aksara Nagari mendapat tempat di wilayah Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Bali, dan Gugusan Karimun Besar. Aksara Nagari menjadi sarana utama untuk menuliskan prasasti dalam berbagai wilayah Indonesia.
Beberapa prasasti terkenal yang menggunakan aksara nagari antara lain Prasasti Kalasan, Prasasti Kelurak, Prasasti Sanur, Prasasti Aek Sangkilon, Prasasti Tandihat I, hingga Prasasti Pasir Panjang.
Selain dituliskan pada prasasti, Aksara Nagari juga sering digunakan untuk menuliskan mantra agama dalam berbagai media seperti lapik arca, tablet tanah liat, hingga dinding candi.
Dalam masa klasik, aksara nagari diidentikkan dengan agama Buddha Mahayana, tetapi Prasasti Sanur memberi pengecualian sebagai satu-satunya contoh yang tidak terkait sama sekali dengan agama Buddha.
Bagi para sejarawan hingga ahli paleografi, Aksara Nagari menjadi jejak berharga dalam memahami perjalanan budaya serta keagamaan di wilayah Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dari berbagai prasasti sampai pada penggunaan sehari-hari, aksara nagari menjadi bagian integral dari warisan budaya nusantara.
Dalam mempelajari sejarah Aksara Nagari, tidak hanya dapat mengenang sebatas tulisan, tetapi juga menyusuri peradaban hingga keberagaman budaya yang tumbuh di Indonesia.
Warisan tulisan aksara nagari menjadi jendela menuju masa lalu, mencerminkan kearifan hingga ketangguhan peradaban yang melaluinya.
Demikian penjelasan sejarah aksara nagari dan eksistensinya di Indonesia. (ARH)