Konten dari Pengguna

Sejarah Alas Gumitir, Mitos, dan Pesona Wisatanya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
16 Desember 2024 17:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sejarah Alas Gumitir, Mitos, dan Pesona Wisatanya. Pexels/Matheus Bertelli
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sejarah Alas Gumitir, Mitos, dan Pesona Wisatanya. Pexels/Matheus Bertelli
ADVERTISEMENT
Sejarah Alas Gumitir bermula pada masa penjajahan Belanda. Hutan ini berfungsi sebagai jalur transportasi utama yang menghubungkan Jember dan Banyuwangi.
ADVERTISEMENT
Pada masa itu, jalur ini digunakan untuk mengangkut hasil perkebunan, seperti kopi dan tembakau, dari wilayah Jawa Timur ke pelabuhan.
Dikutip dari buku Sejarah Perkebunan di Jawa Timur, Sutanto, 2015:78, pembangunan Terowongan Wilis bertujuan memperlancar distribusi hasil perkebunan.

Mitos dan Legenda di Alas Gumitir

Ilustrasi Sejarah Alas Gumitir, Mitos, dan Pesona Wisatanya. Pexels/Mohammed Zar
Tidak hanya dikenal karena sejarah Alas Gumitir, mitos Alas Gumitir juga menjadi pembahasan menarik. Salah satu mitos yang terkenal adalah kehadiran sosok Nyi Roro Gumitir, makhluk gaib yang diyakini sebagai penjaga hutan.
Berdasarkan buku Legenda Masyarakat Jawa Timur, Mulyani, 2019:45, pengendara yang melewati kawasan hutan ini di malam hari disarankan membunyikan klakson sebagai simbol "permisi" kepada penghuni gaib.
Jejak sejarah ini masih terlihat hingga sekarang, di mana Terowongan Wilis menjadi ikon bersejarah dari jalur kereta api yang melintasi kawasan Alas Gumitir.
ADVERTISEMENT
Mitos lain yang tak kalah populer adalah penampakan sosok wanita berbaju putih di tepi jalan. Banyak pengendara yang mengaku melihat wanita misterius tersebut tiba-tiba muncul dan menghilang di tengah jalan.
Fenomena ini membuat pengendara lebih berhati-hati saat melintasi hutan, terutama pada malam hari.
Selama era penjajahan Jepang, sejarah Alas Gumitir bertambah kelam dengan adanya kerja paksa atau romusha. Para pekerja paksa ini diharuskan membangun infrastruktur, termasuk jalan dan terowongan di sekitar hutan.
Banyak dari mereka yang tidak bertahan karena kondisi kerja yang buruk, sehingga muncul berbagai cerita mistis di masyarakat setempat. Hingga kini, memori romusha menjadi bagian dari sejarah Alas Gumitir yang terus dikenang.

Pesona Wisata Alas Gumitir

Ilustrasi Sejarah Alas Gumitir, Mitos, dan Pesona Wisatanya. Pexels/Uiliam Nörnberg
Terlepas dari sejarah Alas Gumitir yang penuh misteri dan mitos, keindahan alamnya tidak bisa diabaikan.
ADVERTISEMENT
Hamparan hutan hijau yang rimbun dengan suasana sejuk membuatnya menjadi tempat yang cocok untuk melepas penat. Salah satu ikon wisata utama di sini adalah Terowongan Wilis.
Terowongan yang bersejarah ini menjadi spot favorit wisatawan untuk berfoto dan mengenang masa lalu.
Wisatawan juga bisa menikmati aktivitas wisata agro kopi di sekitar Alas Gumitir. Pengunjung dapat melihat langsung proses pengolahan kopi dari biji hingga siap saji.
Kawasan ini memiliki sejumlah kafe dan warung kopi yang menyajikan kopi lokal dengan cita rasa khas. Pemandangan alam yang menawan, dipadukan dengan aroma kopi yang segar, menciptakan suasana santai yang menyenangkan bagi para wisatawan.
Sejarah Alas Gumitir yang penuh dengan cerita penjajahan Belanda, kerja paksa romusha, dan mitos-mitos yang berkembang di masyarakat menjadikannya destinasi wisata yang unik.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya menghadirkan keindahan alam yang memukau, wisatawan juga dapat merasakan nuansa mistis dan jejak sejarah yang kuat.
Jejak romusha serta keberadaan Terowongan Wilis menjadi saksi nyata dari perjalanan panjang sejarah Alas Gumitir.
Keberadaan mitos serta keindahan alamnya menjadikan hutan ini sebagai destinasi wisata yang memadukan unsur edukasi, petualangan, dan misteri. (Anggie)