Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Alat Musik Gambus, Budaya Khas Timur Tengah
11 Februari 2025 15:44 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi sejarah alat musik gambus. Unsplash.com/Youssef Abdelwahab](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jkr9vex7sr5bhztdr2ce00y5.jpg)
ADVERTISEMENT
Alat musik gambus adalah jenis alat musik petik tradisional yang berasal dari Timur Tengah. Alat ini memiliki peran penting dalam perkembangan musik di berbagai negara, termasuk Indonesia. Begini sejarah alat musik gambus.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari jurnal.untan.ac.id, Penelusuran Sejarah Instrumen Gambus dalam Ansambel Musik, gambus sering digunakan dalam musik Islami, seperti gambus Melayu dan kasidah.
Dengan suara khas yang merdu, gambus menjadi bagian dari budaya dan tradisi di berbagai daerah.
Sejarah Alat Musik Gambus
Sejarah alat musik gambus pertama kali berkembang di Timur Tengah dan dipercaya berasal dari alat musik Arab bernama oud. Oud sendiri telah ada sejak zaman kuno dan digunakan dalam berbagai pertunjukan musik di kawasan Arab, Persia, dan sekitarnya.
Pada abad ke-13, seiring dengan perdagangan dan penyebaran Islam, gambus mulai diperkenalkan ke berbagai wilayah di Asia Tenggara, termasuk Indonesia dan Malaysia.
Para pedagang Arab yang datang ke Nusantara membawa alat musik ini dan mengenalkannya kepada masyarakat setempat.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, gambus berkembang pesat di wilayah pesisir, terutama di daerah yang memiliki hubungan erat dengan budaya Arab, seperti Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.
Musik gambus kemudian beradaptasi dengan budaya lokal dan menjadi bagian dari kesenian tradisional, seperti musik Melayu dan kasidah.
Ciri Khas Gambus
Gambus memiliki bentuk yang mirip dengan oud, dengan badan besar dan leher pendek. Alat musik ini biasanya memiliki 6 hingga 12 senar yang dipetik menggunakan plektrum atau jari.
Suara gambus cenderung lembut dan melankolis, sering digunakan untuk mengiringi nyanyian religi atau musik daerah.
Dalam perkembangannya, gambus tidak hanya dimainkan secara solo tetapi juga dikombinasikan dengan alat musik lain seperti rebana, gendang, dan biola. Hal ini membuat musik gambus semakin variatif dan menarik bagi berbagai kalangan.
ADVERTISEMENT
Saat ini, musik gambus masih bertahan di beberapa wilayah, terutama dalam komunitas Melayu dan kesenian Islami. Grup musik kasidah modern juga sering menggunakan gambus sebagai instrumen utama dalam pertunjukan mereka.
Sejarah alat musik gambus memiliki sejarah panjang dalam penyebaran budaya musik di berbagai negara. Dengan suaranya yang khas dan nuansa religius yang kuat, gambus menjadi simbol budaya yang berharga. (Aya)