Sejarah Apartheid di Wilayah Afrika Selatan beserta Penghapusannya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
7 April 2024 19:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sejarah apartheid. Sumber: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sejarah apartheid. Sumber: pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejarah Apartheid di wilayah Afrika Selatan yaitu politik pemisahan ras di Afrika Selatan yang dimulai setelah Perang Boer. Apartheid merupakan kebijakan politik bersifat rasis yang diterapkan di Afrika Selatan pada tahun 1948.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial karya Waluyo, dalam sistem Apartheid, terdapat pemisahan hak dan kewajiban antara ras kulit putih dan kulit hitam yang disahkan melalui Undang-Undang.

Sejarah Apartheid di Wilayah Afrika Selatan

Ilustrasi sejarah apartheid. Sumber: pixabay
Akar politik Apartheid bermula pada awal abad ke-20 Masehi. Politik pemisahan ras di Afrika Selatan dimulai setelah Perang Boer saat Uni Afrika Selatan dibentuk pada tahun 1910 di bawah kendali Inggris.
Orang Eropa di wilayah Afrika Selatan membentuk struktur dan kebijakan politik bersifat rasis baru di negara tersebut.
Kebijakan rasial serta diskriminatif dapat terlihat ketika Inggris memberlakukan pembatasan terhadap hak legislatif masyarakat kulit hitam di Afrika Selatan.
Dalam perkembangannya, Partai Nasional Afrika dengan resmi memperkenalkan politik Apartheid di tahun 1948.
ADVERTISEMENT
Anggota partai tersebut berasal dari etnis kulit putih keturunan Belanda atau disebut Afrikaner yang menguasai politik serta pemerintahan di Afrika Selatan.
Partai Nasional Afrika berhasil menang dalam pemilu tahun 1948 hingga mendirikan rezim Apartheid.
Rezim tersebut mendeklarasikan Afrika Selatan menjadi negara kulit putih sehingga kelompok ras lain selain golongan kulit putih tidak punya berbagai hak politik serta warga negara penuh.
Rezim Apartheid memberlakukan diskriminasi terhadap kaum kulit hitam Afrika Selatan lewat hukum negara. Pada hukum ini terdapat pembagian ruang hidup antara bermaca, ras di Afrika Selatan.
Golongan kulit putih mendapat 87 persen dari wilayah Afrika Selatan, sedangkan kaum kulit hitam hanya memperoleh 13 persen. Diskriminasi kebijakan ini juga terjadi dalam bidang pendidikan, sosial hingga budaya.
ADVERTISEMENT

Penghapusan Apartheid

Tuntutan penghapusan Apartheid di wilayah Afrika Selatan timbul dari dalam negeri dan masyarakat global. Tuntutan penghapusan Apartheid dari dalam negeri muncul lewat golongan kulit hitam serta beberapa golongan kulit putih yang peduli nasib masyarakat Afrika.
Gerakan penghapusan apartheid mulai digaungkan tokoh-tokoh nasional Afrika Selatan di tahun 1960-an. Beberapa tokoh Afrika Selatan yang memperjuangkan penghapusan Apartheid yaitu Nelson Mandela, Desmond Tutu, Frederick W de Klerk dan Chris Hani.
Tuntutan penghapusan apartheid yang berasal dari masyarakat Internasional berlangsung pada tahun 1980-an.
Akibatnya Afrika Selatan beberapa kali tidak dapat mengikuti acara internasional seperti olimpiade hingga kejuaraan dunia karena masih diterapkannya apartheid.
Demikian penjelasan mengenai sejarah Apartheid di wilayah Afrika Selatan beserta penghapusannya. (ARH)
ADVERTISEMENT