Sejarah Baju Koko yang Terinspirasi dari Budaya Tionghoa

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
24 Februari 2024 21:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi baju koko (Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi baju koko (Unsplash)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dikenal dengan kerah tegak dan lengan panjang, baju koko telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas kultural masyarakat muslim di Indonesia. Sejarah baju koko mencerminkan evolusi budaya yang kaya di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pakaian ini menggambarkan perpaduan yang unik antara warisan Tionghoa dan Jawa dalam pembentukan identitas pakaian tradisional.

Sejarah Baju Koko yang Menarik untuk Diketahui

ilustrasi baju koko (Unsplash)
Baju koko bukanlah sekadar pakaian, namun juga sebuah simbol yang mengandung sejarah panjang dari percampuran budaya di Indonesia.
Berikut sejarah dari baju koko yang jarang diketahui:

1. Mulai Muncul di Abad ke-20

Baju koko mulai muncul sebagai bagian dari perkembangan mode pada awal abad ke-20.
Di masa itu, Indonesia telah menjadi tempat pertemuan berbagai budaya, dan baju koko adalah hasil dari perpaduan antara budaya Tionghoa dan Jawa.

2. Terinspirasi dari Budaya Tionghoa

Dikutip dari buku Pecinan, Asimilasi, Feodalisme, dan Modernitas Komunikasi Antar Budaya karya Akbar dan Dwipa · 2020, baju koko memiliki akar dari baju tui-khim yang biasa dikenakan oleh para "engkoh-engkoh" Betawi.
ADVERTISEMENT
Pada awal abad ke-20, seiring dengan berkembangnya Perhimpunan Tionghoa di Hindia Belanda, pakaian tradisional seperti baju tui-khim mulai ditinggalkan.

3. Inspirasi Lain dari Budaya Jawa

Tak hanya terinspirasi dari budaya Tionghoa, baju koko juga memiliki akar dari budaya Jawa.
Beberapa catatan sejarah mengklaim bahwa baju koko berasal dari pakaian tradisional Jawa yang dikenal sebagai Surjan.
Hal ini menunjukkan bahwa baju koko adalah hasil dari perpaduan budaya yang kompleks di Nusantara.

4. Dimodifikasi oleh Sunan Kalijaga

Salah satu perubahan signifikan pada baju koko adalah modifikasi yang dilakukan oleh Sunan Kalijaga.
Model pakaian Surjan Jawa awalnya memiliki lengan pendek, namun Sunan Kalijaga mengubahnya dengan memperpanjang lengan-lengan tersebut.

5. Mengandung Filosofi Islam

Baju koko juga mengandung filosofi Islam dalam desainnya. Desain awal memiliki 3 kancing, yang melambangkan Islam, Iman, dan Ikhsan, menambah makna mendalam pada pakaian tersebut.
ADVERTISEMENT

6. Dikenal sebagai Baju Taqwa

Dalam konteks budaya muslim di Indonesia, baju koko juga dikenal dengan nama baju taqwa, yang mencerminkan kesalehan dan ketakwaan seseorang.
Hal ini menjadikan baju koko bukan hanya sebagai pakaian biasa, tetapi juga sebagai simbol dari nilai-nilai agama yang dijunjung tinggi.
Dari perpaduan budaya Tionghoa dan Jawa hingga makna filosofis Islam dalam desainnya, baju koko telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas berpakaian bagi masyarakat Indonesia.