Konten dari Pengguna

Sejarah Benteng Kedung Cowek yang Kini Jadi Destinasi Wisata

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
12 Juni 2024 21:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sejarah benteng kedung cowek. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sejarah benteng kedung cowek. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Sejarah Benteng Kedung Cowek adalah benteng terbesar di sepanjang pantai dari Surabaya hingga Gresik yang bertujuan untuk melindungi pelabuhan dan pangkalan angkatan laut.
ADVERTISEMENT
Artikel berikut akan menjelaskan lebih lanjut tentang sejarah Benteng Kedung Cowek yang terletak di sisi timur kaki Jembatan Suramadu.

Sejarah Benteng Kedung Cowek

Ilustrasi sejarah benteng kedung cowek. Foto: Pixabay
Benteng Kedung Cowek ini terletak di sisi timur kaki Jembatan Suramadu, yakni di Kelurahan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak, Kota Surabaya.
Dalam buku Benteng-benteng Surabaya karya Setyawan, disebutkan bahwa benteng ini mulai dirancang dan dibangun tahun 1900 berdasarkan cetak biru yang disetujui oleh Kapten Zeni J. C.Proper.
Pembangunan benteng tersebut sejak awal sudah menimbulkan pro dan kontra yang terlihat dari berbagai pemberitaan saat itu karena menghabiskan dana hingga 66.000 gulden.
Pada masa pembangunan, dana sebesar 5 juta gulden juga telah disiapkan untuk mengadakan banyak meriam artileri untuk menjaga dan memelihara perdamaian dari serangan asing.
ADVERTISEMENT
Walau keberadaan Benteng Kedung Cowek di lokasi tersebut sempat menjadi perdebatan, dirasa sangat penting dalam tiga aspek, termasuk ekonomi, militer, dan geografis.
Dalam aspek ekonomi, keberadaan benteng penting untuk melindungi pelabuhan Surabaya yang merupakan akses utama perdagangan, khususnya hasil rempah di Pulau Jawa.
Dalam aspek militer, kala itu Surabaya merupakan pangkalan laut militer terbesar di Hindia Belanda. Terakhir adalah aspek geografis karena Surabaya terletak di selat sempit yang dimanfaatkan oleh Belanda.
Harapannya adalah jika ada serangan musuh, maka mereka akan menghadapi benteng-benteng yang terletak di sisi kanan dan kiri sebelum mencapai Surabaya.
Hal ini diperkuat dengan fakta bahwa jarak antarbenteng memiliki jarak efektif untuk melancarkan tembakan meriam pada musuh terjadi peperangan.
ADVERTISEMENT
Belanda menyerah tanpa syarat kepada Kekaisaran Jepang pada 1942 berdasarkan Perjanjian Kalijati. Benteng Kedung Cowek selanjutnya dikuasai oleh pihak Jepang.
Selanjutnya setelah kemerdekaan benteng digunakan oleh Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan pasukan Sriwidjaja sebagai basis pertahanan.
Benteng Kedung Cowek ditetapkan menjadi Bangunan Cagar Budaya berdasarkan Surat Keputusan (SK) Wali Kota Surabaya Nomor 188.45/261/436.1.2/2019 tanggal 31 Oktober 2019.
Demikian adalah sejarah Benteng Kedung Cowek yang terletak di dekat Jembatan Suramadu, Kota Surabaya. (SP)