Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Benteng Marlborough di Bengkulu yang Penuh Keunikan
25 Mei 2024 23:07 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Awalnya benteng tersebut digunakan sebagai tempat pertahanan bagi Inggris. Benteng di atas bukit buatan ini sangat strategis, karena menghadap langsung ke kota Bengkulu, sedangkan bagian belakangnya Samudra Hindia.
Dikutip dari buku Hasil Pemugaran dan Temuan Benda Cagar Budaya PJP I karya I.G.N. Anom, Hadniwati Hasibuan, dan Sri Sugiyanti, simak sejarah lengkap Benteng Marlborough di bawah ini.
Sejarah Benteng Marlborough di Bengkulu
Berdasarkan sejarah, benteng tersebut digunakan sebagai tempat pertahanan Inggris, tetapi pernah dibakar rakyat Bengkulu. Meski begitu, fungsinya sebagai benteng pertahanan tetap berlangsung hingga masa pendudukan Hindia Belanda maupun Jepang.
ADVERTISEMENT
Awal kedudukan EIC memang dimulai di Banten, hanya saja dalam waktu singkat dikalahkan oleh VOC. Kemudian Bengkulu menjadi pusat aktivitas selanjutnya hingga akhirnya Inggris membangun benteng terbesar.
Hal ini terbukti bahwa benteng tersebut membutuhkan waktu sangat lama terkait pembangunan. Benteng mulai dibangun tahun 1714 hingga 1719, yang menghasilkan bangunan sangat megah.
Nama Marlborough diambil dari nama Jenderal Inggris paling terkenal yaitu John Churchill Duke of Marlborough. Proses pembangunan yang memakan waktu sangat lama ini membuat EIC meminta bantuan dari rakyat Bengkulu.
Kemudian di pertengahan abad ke-18, benteng tersebut mengalami perluasan untuk membangun gudang senjata serta pemukiman. Tidak heran jika waktu pembangunan yang dibutuhkan semakin lama hingga membutuhkan tenaga besar.
ADVERTISEMENT
Tujuan pembangunan benteng tidak lain adalah memperkuat pertahanan militer Inggris dari ancaman VOC. Mengingat Bengkulu adalah wilayah ladang lada terbesar yang ada di Sumatera dan bisa dikembangkan jauh lebih baik.
Seiring berjalannya waktu, fungsi benteng mengalami perubahan yaitu dijadikan sebagai pusat perdagangan. Namun benteng tersebut masih difungsikan sebagai pusat penyimpanan rempah-rempah serta mengawasi aktivitas pelayanan di sekitar benteng.
Itulah sejarah Benteng Marlborough di Bengkulu yang memang membutuhkan waktu lima tahun untuk pembangunan, tetapi dimanfaatkan EIC.(DSI)
Live Update