Konten dari Pengguna

Sejarah Candi Banyunibo sebagai Peninggalan Mataram Kuno

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
23 Juni 2024 21:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sejarah Candi Banyunibo. Sumber: Julia Volk/pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sejarah Candi Banyunibo. Sumber: Julia Volk/pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Candi Banyunibo adalah salah satu bangunan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang bercorak Buddha. Sejarah Candi Banyunibo bermula dari pembangunannya sekitar abad ke-9 Masehi.
ADVERTISEMENT
Putranto, Revianur, Oktavia, dan Wijaya dalam Penggunaan Wahana Digital dalam Promosi dan Pemasaran Batik sebagai Kontekstualisasi Pelestarian Cagar Budaya menyebutkan bahwa Candi Banyunibo adalah bangunan peninggalan Mataram Kuno yang kini dikembangkan menjadi tempat wisata sejarah.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut seputar sejarah Candi Banyunibo, simak penjelasannya dalam artikel berikut.

Sejarah Candi Banyunibo

Ilustrasi sejarah Candi Banyunibo. Sumber: Jannet Serhan/pexels.com
Candi Banyunibo adalah bangunan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang masih ada sampai saat ini sebagai objek pariwisata. Sejarah Candi Banyunibo diperkirakan berdiri sekitar abad ke-9 Masehi.
Lokasi Candi Banyunibo berada di Dusun Cepit, Bokoharjo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta. Candi ini berada dekat dengan Candi Ijo serta Ratu Boko. Candi Banyunibo pertama kali ditemukan sekitar tahun 1940-an yang kondisinya berada dalam tanah.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, dilakukan penelitian terhadap reruntuhan bangunan. Diperkirakan jika candi tersebut mempunyai candi utama serta candi pendamping. Memasuki tahun 1943, candi tersebut mengalami pemugaran untuk pertama kalinya.
Sayangnya, kondisi candi pendampingnya sudah hancur, sehingga tidak bisa diperbaiki. Setelah itu, pada 1976 terjadi pemugaran kedua dan berakhir tahun 1978. Candi ini mendapatkan julukan Si Sebatang Kara karena jarang dikunjungi oleh wisatawan.

Arsitektur Candi Banyunibo

Candi Banyunibo terdiri atas satu candi utama yang mengarah ke barat serta 6 candi pendamping atau perwara. Bentuk candi pendampingnya adalah stupa yang berada di area timur serta selatan candi.
Untuk candi utama Banyunibo mempunyai ukuran 15,3 x 14,25 meter serta tinggi 14,25 meter. Bangunan candi utama ini berasal dari batu andesit. Sementara itu, candi pendamping berasal dari batu putih, sehingga rentan berwarna usang.
ADVERTISEMENT
Meskipun Candi Banyunibo tidak tampak semegah candi Buddha lainnya, tetapi relief yang terdapat pada candi ini menunjukkan identitas agamanya. Misalnya, bagian atas yang mempunyai stupa dan arahnya meruncing.
Selain itu, Candi Banyunibo juga mempunyai kaki serta dinding yang dibagi menjadi sejumlah bidang. Ornamen dindingnya juga dihiasi relief-relief dengan berbagai motif daun, sulur, serta bunga.
Demikian informasi mengenai sejarah Candi Banyunibo dan arsitekturnya. [ENF]