Sejarah Candi Bubrah yang Berada di Kawasan Prambanan

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
28 Maret 2024 20:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi candi bubrah. Foto: wikipedia.org
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi candi bubrah. Foto: wikipedia.org
ADVERTISEMENT
Candi Bubrah yang terdapat di Kawasan Percandian Prambanan adalah peninggalan Kerajaan Mataram Kuno. Bangunan tersebut dipakai sebagai tempat pemujaan agama Budha dan terdiri atas bangunan tunggal menghadap timur.
ADVERTISEMENT
Berikut penjelasan selengkapnya tentang sejarah Candi Bubrah dan keunikannya.

Sejarah Candi Bubrah di Kawasan Prambanan dan Keunikannya

Ilustrasi candi bubrah. Foto: wikipedia.org
Candi Bubrah merupakan salah satu situs bersejarah bercorak Budha yang terletak di Kompleks Percandian Prambanan. Tepatnya di antara Candi Sewu dan Candi Lumbung. Nama candi ini serupa dengan situs bersejarah Kerajaan Kalingga yang ada di Jepara, Jawa Tengah.
Pembangunan kompleks Percandian Prambanan dilakukan oleh Rakai Panangkaran, raja Kerajaan Mataram Kuno akhir abad ke-8. Sebagai situs sejarah peninggalan Kerajaan Mataram Kuno, pembangunan candi ini diperkirakan terjadi pada abad ke-9 atau satu periode dengan Candi Sewu.
Candi Sewu, Candi Lumbung, dan Candi Bubrah, disebut sebagai satu kesatuan mandala yang bercorak Budha. Dalam situs teknopedia.teknokrat.ac.id diungkapkan bahwa, tatkala candi ini ditemukan masih ada beberapa arca Budha dalam kondisi tak utuh. Selanjutnya, pemugaran pun dilakukan pada 2016.
ADVERTISEMENT
Berikut uraian sejarah dan keunikan Candi Bubrah:

1. Sejarah Candi Bubrah

Pembangunana Candi Bubrah terjadi sekitar abad ke-8 atau pada masa pemerintahan Rakai Panangkaran. Kala itu, dialah raja dari Kerajaan Mataram Kuno. Terdapat beberapa pendapat tentang agama yang dianut oleh Rakai Panangkaran. Bahkan sebagian menyakini bahwa mulanya sang raja menganut ajaran Hindu, tetapi kemudian berganti kepercayaan menjadi Budha.
Kala pemerintahannya, toleransi beragama antara Budha dengan Hindu terjalin amat baik. Hal ini terbukti dari adanya candi-candi Budha yang dibangun pada lingkungan percandian Hindu.

2. Keunikan Candi Bubrah

Ukuran denah Candi Bubrah yaitu 12 x 12 meter. Bentuknya tinggi ramping. Candi ini disusun dari batu andesit dengan atap stupa perlambang Gunung Meru. Salah satu keunikan Candi Bubrah yaitu adanya motif hiasan taman teratai di lapik bagian bawah Padmasana pada Dhyani Budha.
ADVERTISEMENT
Kemudian ada pula motif unik lainnya yang terdapat pada Candi Bubrah berupa hiasan ceplok bunga. Motif unik tersebut mengisi bagian pagar langkan sisi luar.
Para sejarawan berpendapat bahwa Candi Bubrah merupakan perlambang penyatuan dua komponen semesta. Komponen tersebut adalah Vajradhatu Mandala serta Garbhadhatu Mandala. Penyatuan dua konsep mandala ini lantas menimbulkan beragam interpretasi.
Gagasan yang lumrah diterima adalah bahwa Candi Bubrah merupakan visualisasi konsep Yab Yum. Yab artinya ayah yang agung, sementara Yum ialah ibu yang agung. Mereka adalah orang tua semesta yang menjadi asal mula segala kehidupan di dunia.
Demikian sejarah Candi Bubrah hingga keunikannya yang perlu dipelajari. Candi ini ada di kompleks Candi Prambanan yang dibangun pada masa Kerajaan Mataram Kuno. (DN)
ADVERTISEMENT