Sejarah Candi Sukuh di Jawa Tengah sebagai Peninggalan Majapahit

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
15 Juni 2024 22:40 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sejarah candi sukuh di jawa tengah, sumber foto: Alan Wang by pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sejarah candi sukuh di jawa tengah, sumber foto: Alan Wang by pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejarah Candi Sukuh di Jawa Tengah berkaitan erat dengan peninggalan Kerajaan Majapahit sebelum mengalami keruntuhan. Candi Sukuh ini memiliki struktur yang hampir sama seperti Candi Kethek dan Candi Cetho dengan bentuk trapesium.
ADVERTISEMENT
Namun tidak banyak yang tahu bahwa ada salah satu candi di Jawa Tengah yang menjadi peninggalan Majapahit. Candi yang terletak di Lereng Gunung Lawu ini memiliki tiga teras di masing-masing tingkatan dengan arti yang beragam.
Dikutip dari buku Album Peninggalan Sejarah dan Purbakala karya Soekatno Tw., Samidi, I.G.N Anom, di bawah ini ada sejarah lengkap dari Candi Sukuh di Jawa Tengah.

Sejarah Candi Sukuh di Jawa Tengah

Ilustrasi sejarah candi sukuh di jawa tengah, sumber foto: Julia Volk by pexels.com
Candi Sukuh merupakan candi yang dibangun sekitar abad ke 15, pembangunannya beberapa dasawarsa sebelum Kerajaan Majapahit bubar. Kemungkinan pembangunan candi ini berlangsung pada masa kekuasaan Ratu Suhita.
Masa pemerintahan Ratu Suhita sendiri sekitar tahun 1429-1446. Berdasarkan legenda, Candi Sukuh menggambarkan kisah cinta sepanjang wanita dan pria yang saling mencintai, tetapi tidak mendapatkan restu.
ADVERTISEMENT
Restu tersebut tidak bisa didapatkan karena perbedaan kasta, selain itu banyak ujian lainnya dalam hubungan tersebut. Hal ini terbukti dengan adanya gambar simbol seksualitas pria dan wanita pada dinding Candi Sukuh.
Candi Sukuh juga dipercaya sebagai tempat pembersihan diri atau ruwatan dari hal-hal buruuk sebelum menunjukkan puncak. Buktinya ada pada relief-relief di dinding candi yang memuat cerita-cerita pangruwatan seperti arca kura-kura dan Garuda, sudamala, maupun garudheya.
Sedangkan pada gerbang utama candi terdapat sengkalan atau perlambangan angka tahun dalam teks Jawa kuno. Sengkalan tersebut adalah Gapuro Bhuto Aban Wong yang artinya tahun 1359 Saka (1437 M).
Sengkalan lain yang ditemukan di pintu selatan tulisannya adalah Gapuro Bhuto Anahut Buntut artinya tahun 1359 Saka (1432 M). Dua angka tahun tersebut merujuk pada kekuasan Ratu Suhita yang memimpin Kerajaan Majapahit periode 1429-1447 M.
ADVERTISEMENT
Hanya saja Ratu Suhita bukan yang menginisiasi pendirian Candi Sukuh, melainkan dari kubu oposisi. Kemungkinan keturunan bangsawan Kediri yaitu Bhre Daha yang mendirikan Candi Sukuh.
Sejarah Candi Sukuh di Jawa Tengah memang berkaitan erat dengan Kerajaan Majapahit serta kekuasan Ratu Suhita. Arsitektur Candi menggambarkan pengaruh tradisi Jawa dari masa pra-Hindu/ Buddha.(DSI)