Konten dari Pengguna

Sejarah Cendol, Minuman Tradisional yang Populer

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
29 Juni 2024 23:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sejarah cendol. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sejarah cendol. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Cendol adalah minuman tradisional yang populer di berbagai negara di Asia Tenggara. Sejarah cendol sebagai minuman tradisional khas Jawa memang tidak memiliki bukti yang pasti.
ADVERTISEMENT
Artikel berikut akan membahas tentang sejarah cendol sebagai minuman rasa manis yang segar.

Sejarah Cendol

Ilustrasi sejarah cendol. Foto: Pixabay
Cendol adalah minuman tradisional yang populer di berbagai negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Dalam buku Gastronomi Indonesia sebagai Identitas Budaya dan Daya Tarik Wisata oleh Suci Sandi Wachyuni dikatakan bahwa minuman ini terdiri dari butiran hijau yang terbuat dari tepung beras atau tepung hunkwe.
Cendol biasanya disajikan dengan santan, gula aren, dan es serut. Es cendol juga dapat disesuaikan dengan selera pribadi seperti menambahkan susu kental manis atau sirop manis.
Nama cendol diduga berasal dari kata Jawa jendol, yang berarti bengkak atau kenyal, mengacu pada tekstur butiran hijau dalam minuman ini.
ADVERTISEMENT
Sejarah lain menuliskan kalau kebanyakan pendapat setuju bahwa cendol berasal dari Jawa yang dahulu dikenal sebagai dawet yang tercatat dalam naskah Jawa tahun 1814. Asal usul dawet tersebut pernah dibahas dalam buku Serat Centhini.
Pendapat lain mengatakan bahwa cendol atau dawet pernah dicatat dalam Kawawin Kresnayana yang ditulis oleh Mpu Triguna dari Kerajaan Kediri pada abad ke-14.
Cendol dipercaya telah ada sejak zaman dahulu kala dan berasal dari daerah Jawa di Indonesia. Di beberapa daerah, cendol juga dikenal dengan nama yang berbeda, seperti lod chong di Thailand dan lot chong di Vietnam.
Di Malaysia dan Singapura, sering ditambahkan kacang merah atau jagung manis dan disajikan dengan gula melaka. Di Thailand, cendol disajikan dengan santan dan sirup gula kelapa.
ADVERTISEMENT
Hingga kini cendol tetap menjadi salah satu minuman penutup yang sangat populer di Asia Tenggara. Kedai cendol sering kali menjadi tujuan wisata kuliner, dan minuman ini sering muncul di festival-festival makanan dan acara budaya.
Sejarah cendol adalah contoh sempurna dari bagaimana tradisi kuliner dapat berkembang dan beradaptasi dengan selera dan budaya lokal, sambil tetap mempertahankan elemen-elemen klasik yang membuatnya unik dan lezat. (SP)