Sejarah dan Letak Kerajaan Banjar yang Wajib Diketahui

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
10 November 2023 22:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi  letak Kerajaan Banjar, sumber foto: unsplash.com/Tia
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi letak Kerajaan Banjar, sumber foto: unsplash.com/Tia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kalimantan Selatan memiliki sejarah yang kaya dan menarik, salah satunya adalah sejarah Kesultanan Banjar, kerajaan Islam pertama dan terbesar di Pulau Kalimantan. Lalu di mana letak Kerajaan Banjar?
ADVERTISEMENT
Kerajaan Banjar berpusat di Kalimantan Selatan dan berdiri pada abad ke-16 silam. Kerajaan ini memiliki sejarah panjang dan membawa perubahan bagi masyarakat Kalimantan.

Asal Usul dan Pendiri dan Letak Kerajaan Banjar

Ilustrasi letak Kerajaan Banjar, sumber foto: unsplash.com/Ainun Jamila
Dikutip dari buku Explore Sejarah Indonesia Jilid 2 karya Abdurachman dkk., Letak Kerajaan Bandar meliputi wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah Sekarang.
Kesultanan Banjar berasal dari penggabungan dua kerajaan, yaitu Kerajaan Bandarmasih (Banjarmasin) dan Kerajaan Negara Daha. Pendiri Kesultanan Banjar adalah Raden Samudra, yang kemudian bergelar Sultan Suriansyah.
Kerajaan Banjar mencapai masa kejayaannya pada abad ke-17, ketika menjadi pusat perdagangan lada di Kalimantan. Lada merupakan komoditas yang sangat diminati oleh bangsa Eropa, terutama Belanda dan Inggris.
Kerajaan Banjar memiliki hubungan dagang yang baik dengan Kerajaan Aceh, Mataram, Banten, Johor, Makassar, Ternate, serta negara-negara Asia lainnya seperti Cina, India, Siam, Kamboja, dan Vietnam.
ADVERTISEMENT
Kerajaan Banjar juga berhasil menguasai hampir seluruh wilayah Kalimantan, dan mendapatkan upeti dari kerajaan-kerajaan bawahan seperti Sukadana, Kotawaringin, Tanjungpura, Sambas, Landak, Mempawah, dan lain-lain.
Kesultanan Banjar juga memiliki hubungan yang harmonis dengan masyarakat Dayak, yang merupakan penduduk asli Kalimantan. Kesultanan Banjar menghormati adat dan kepercayaan mereka, serta memberikan perlindungan dari serangan musuh.
Kesultanan Banjar mengalami keruntuhan akibat campur tangan kolonial Belanda, yang ingin menguasai perdagangan lada di Kalimantan. Belanda mulai masuk ke Kalimantan pada abad ke-17, dan membuat perjanjian dagang dengan Kesultanan Banjar.
Namun, perjanjian ini tidak menguntungkan Kesultanan Banjar, karena Belanda menuntut monopoli dagang dan hak intervensi dalam urusan dalam negeri. Belanda juga sering melakukan tindakan sewenang-wenang terhadap rakyat dan pejabat Kesultanan Banjar.
ADVERTISEMENT
Hal ini menimbulkan ketidakpuasan dan perlawanan dari Kesultanan Banjar, yang berujung pada perang antara kedua belah pihak. Perang ini berlangsung selama lebih dari dua abad, dengan beberapa kali pergantian sultan dan ibu kota.
Perang ini juga melibatkan masyarakat Dayak, yang membantu Kesultanan Banjar melawan Belanda. Namun, perlawanan ini akhirnya dapat dipadamkan oleh Belanda.
Itulah penjelasan mengenai sejarah dan letak Kerajaan Banjar. Mempelajari Kerajaan Banjar bisa menambah wawasan dan pengetahuan. (WWN)