Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Sejarah dan Peninggalan Kerajaan Melayu
18 Juni 2023 22:09 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi peninggalan Kerajaan Melayu. Sumber: Tama66/Pixabay.com](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01h3771b2h27vh0kepck7ey41j.jpg)
ADVERTISEMENT
Terdapat berbagai peninggalan Kerajaan Melayu sebagai tanda keberadaan kerajaan ini di Pulau Sumatra. Kerajaan Melayu merupakan salah satu kerajaan awal di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Bagaimana sejarah singkat Kerajaan Melayu? Apa saja peninggalannya? Simak artikel ini.
Sejarah Singkat Kerajaan Melayu
Dikutip dari buku Pasang Surut Runtuhnya Kerajaan Hindu-Buddha dan Bangkitnya Kerajaan Islam di Nusantara karya Rizem Aizid, selain Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Melayu yang juga berada di Sumatra merupakan kerajaan bercorak Hindu-Buddha. Lokasi persisnya berada di Pulau Swarnadwipa atau Swarnabumi.
Dalam sumber kuno, disebutkan bahwa keberadaan Kerajaan Melayu di Sumatra diungkap dalam berita Cina dari Dinasti Tang. Menurut catatan kuno tersebut, pada pertengahan abad ke-7 M, utusan dari negeri Mo-lo-yeu (mungkin merujuk pada Melayu) datang ke Cina.
ADVERTISEMENT
Mereka datang dengan tujuan untuk menyerahkan hasil bumi sebagai bentuk promosi dagang, bukan sebagai tanda penaklukan Cina terhadap Melayu.
Selanjutnya, menurut berita yang disampaikan oleh seorang pendeta Cina bernama I-Tsing, Kerajaan Melayu berhasil ditaklukkan oleh Kerajaan Sriwijaya pada akhir abad ke-7 M, tepatnya tahun 692 M.
Setelah penaklukan tersebut, tidak ada catatan yang mengungkapkan informasi tentang Kerajaan Melayu. Oleh karena itu, sangat memungkinkan apabila Kerajaan Melayu terbagi menjadi tiga periode, yaitu periode abad ke-7, abad ke-13, dan abad ke-15.
Pada abad ke-13 M, Kerajaan Melayu mengalami kebangkitan dengan pusat kerajaannya berada di Dharmasraya. Pada pertengahan abad ke-14, Melayu pun berhasil memainkan peran penting di Sumatra. Inilah masa kejayaan Kerajaan Melayu di bawah kekuasaan Adityawarman.
ADVERTISEMENT
Ketika Adityawarman berkuasa, ia melakukan ekspansi politik untuk menguasai Sumatra. Ia berhasil memperluas kekuasaannya hingga ke daerah Pagaruyung (Minangkabau) pada tahun 1347 M. Sejak saat itu, ibu kota Kerajaan Melayu dipindahkan ke Pagaruyung.
Selama masa pemerintahannya, Adityawarman mengeluarkan sekitar 20 prasasti yang terbuat dari batu pasir dan batu andesit.
Hampir semua prasasti tersebut memuat pemujaan terhadap kebesarannya sebagai sosok pemimpin agung dan besar.
Setelah Adityawarman wafat, kekuasaan Kerajaan Melayu berpindah ke tangan putranya, Anangwarman. Namun sejak saat itu, tidak banyak sumber yang menceritakan kinerja pemerintahan Anangwarman.
Peninggalan Kerajaan Melayu
Berikut adalah beberapa peninggalan Kerajaan Melayu yang masih ada hingga sekarang.
1. Prasasti Grahi
ADVERTISEMENT
Kemudian, Bupati Grahi mengirim Mraten Sri Nano untuk melaksanakan perintah tersebut dengan membuat arca Buddha.
2. Prasasti Suruaso
Dalam prasasti Suruaso disebutkan bahwa Adityawarman berhasil menyelesaikan pembangunan saluran air yang telah dimulai pada masa pemerintahan raja sebelumnya, yaitu Srimat Sri Akarendrawan.
3. Prasati Kuburajo
Prasasti Kuburajo ditemukan pada tahun 1877 M di Kuburajo, Tanah Datar, Sumatra Barat. Prasasti ini berisi pujian yang ditujukan kepada Raja Adityawarman, yang ditulis dalam bahasa Sansekerta.
Itulah sejarah singkat dan beberapa peninggalan Kerajaan Melayu. Melalui peninggalannya, kita dapat memahami warisan budaya dan peran penting Kerajaan Melayu dalam perkembangan wilayah tersebut. (NPS)