Konten dari Pengguna

Sejarah Desa Senduro dengan Jejak Tradisi dan Budaya yang Terlestarikan

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
10 Januari 2025 12:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sejarah Desa Senduro. pexels/Ahmet AZAKLI
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sejarah Desa Senduro. pexels/Ahmet AZAKLI
ADVERTISEMENT
Sejarah Desa Senduro merupakan cerminan perjalanan panjang sebuah komunitas yang kaya akan tradisi dan budaya yang tetap terjaga.
ADVERTISEMENT
Desa yang terletak di Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur ini dikenal tidak hanya karena keindahannya tetapi juga karena nilai sejarah yang tinggi.
Dikutip dari buku Sejarah Lumajang, Raden Harya Notonagoro, 1957:112, Desa Senduro didirikan pada abad ke-19 oleh leluhur yang membawa adat dan tradisi dari berbagai daerah.

Awal Mula Desa Senduro

Ilustrasi Sejarah Desa Senduro. pexels/Magda Ehlers
Sejarah Desa Senduro diawali dengan keberadaan sebuah pedukuhan kecil bernama Sumber yang menjadi tempat transit bagi para peziarah menuju Gunung Semeru.
Dikutip dari buku Tradisi Leluhur Nusantara, Mulyono, 2001:45, nama "Senduro" berasal dari istilah "Sundoro" yang merujuk pada pangeran dari Kesultanan Mataram.
Pengaruh budaya Hindu-Buddha dan kemudian Islam sangat terasa dalam perkembangan desa ini.
Desa Senduro juga memiliki nilai historis yang kuat dengan situs-situs bersejarah seperti Candi Selogending. Candi ini menjadi bukti nyata peradaban yang pernah berkembang di kawasan tersebut.
ADVERTISEMENT

Tradisi dan Budaya Desa Senduro

Ilustrasi Sejarah Desa Senduro. pexels/Swastik Arora
Tidak hanya dari segi sejarah, Desa Senduro juga dikenal dengan tradisinya yang unik.
Salah satu tradisi yang paling menonjol adalah upacara adat di Pura Mandara Giri Semeru Agung. Pura ini merupakan pusat peribadatan umat Hindu dan menjadi simbol keberagaman serta toleransi masyarakat Desa Senduro.
Dikutip dari buku Toleransi Beragama di Nusantara, Abdullah, 2010:78, Desa Senduro menjadi percontohan keharmonisan antarumat beragama di Jawa Timur.
Selain itu, tradisi Ogoh-Ogoh yang dilakukan sebelum Hari Raya Nyepi menjadi daya tarik budaya yang semakin mempopulerkan Desa Senduro.
Berdasarkan buku Kebudayaan Indonesia, Sudarmono, 2012:56, tradisi ini disebutkan sebagai salah satu bentuk pelestarian budaya lokal.

Desa Senduro di Masa Kini

Ilustrasi Sejarah Desa Senduro. pexels/Jedidiah -Jordan
Sejarah Desa Senduro tidak hanya menjadi warisan masa lalu, tetapi juga menjadi pedoman bagi masyarakat dalam menjalani kehidupan yang harmonis.
ADVERTISEMENT
Dengan keberadaan situs-situs bersejarah dan tradisi yang terjaga, Desa Senduro menjadi destinasi wisata budaya yang menarik bagi wisatawan lokal dan mancanegara.
Sejarah Desa Senduro menunjukkan bagaimana sebuah desa kecil mampu mempertahankan identitasnya di tengah arus modernisasi. Warisan ini menjadi bukti nyata bahwa tradisi dan budaya lokal dapat hidup berdampingan dengan kemajuan zaman. (Mona)