Konten dari Pengguna

Sejarah Ejaan Indonesia dari Pra Kemerdekaan sampai Sekarang

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
27 Juni 2024 23:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sejarah ejaan Indonesia. Sumber: Magda Ehlers/pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sejarah ejaan Indonesia. Sumber: Magda Ehlers/pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ejaan bahasa Indonesia telah mengalami perkembangan jauh sebelum Indonesia merdeka sampai sekarang. Sejarah ejaan Indonesia bermula dari penetapan Ejaan van Ophuijsen di tahun 1901.
ADVERTISEMENT
Mijayanti dalam Penyempurnaan Ejaan Bahasa Indonesia menyebutkan bahwa ejaan bahasa Indonesia terus mengalami perkembangan untuk penyempurnaan.
Untuk mengetahui penjelasan lengkap tentang sejarah ejaan Indonesia, simak selengkapnya dalam artikel berikut.

Sejarah Ejaan Indonesia

Ilustrasi sejarah ejaan Indonesia. Sumber: Aliko Sunawang/pexels.com
Bahasa Indonesia terus mengalami perkembangan dan penyempurnaan, termasuk dari segi ejaannya. Adapun sejarah ejaan Indonesia ini terbagi ke dalam beberapa bagian, antara lain:

1. Ejaan van Ophuisjen

Sejarah ejaan Indonesia ini dimulai dari ejaan van Ophuisjen yang terbit tahun 1901. Saat itu, bahasa Indonesia masih dikenal dengan bahasa Melayu dan disusun oleh Charles A. van Ophuijsen, seseorang berkebangsaan Belanda. Dirinya dibandu oleh Engku Nawawi Gelar Soetan Ma'moer serta Moehammad Taib Soetan Ibrahim.

2. Ejaan Soewandi

Perkembangan ejaan bahasa Indonesia berikutnya adalah ejaan Soewandi yang mulai diresmikan pada 19 Maret 1947. Ejaan ini dikembangkan dan disusun oleh Mr. Raden Soewandi yang kala itu menjabat Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, ejaan Soewandi ini mempunyai nama lain, yaitu Ejaan Republik. Melalui ejaan ini, Soewandi memperbarui penggunaan diftong atau oe menjadi huruf u.

3. Ejaan Pembaharuan

Perkembangan ejaan bahasa Indonesia selanjutnya adalah Ejaan Pembaharuan yang diusulkan pada Kongres Bahasa Indonesia II di kawasan Medan pada 1954 oleh Prof. M. Yamin. Pada pertemuan tersebut, M. Yamin menyarankan penyempurnaan Ejaan Soewandi.
Penyempurnaan ejaan tersebut dilakukan oleh E. Katoppo serta Prijono dengan membuat standar satu fonem satu huruf dan perbaruan beberapa diftong.

4. Ejaan Melindo

Perkembangan ejaan Indonesia lainnya adalah Ejaan Melindo yang disusuh tahun 1959. Penyempurnaan ejaan ini dilakukan atas kerja sama Indonesia serta Persekutuan Tanah Melayu (Malaysia).

5. Ejaan Lembaga Bahasa dan Kesusastraan

Sejarah ejaan Indonesia berikutnya adalah pada masa Ejaan Lembaga Bahasa dan Kesusastraan (LBK). Ejaan ini dikembangkan oleh panitia gabungan antara Indonesia dan Malaysia tahun 1967. Hanya terdapat sedikit perbedaan antara ejaan ini dan ejaan sebelumnya.
ADVERTISEMENT

6. Ejaan Yang Disempurnakan

Sejarah ejaan Indonesia selanjutnya adalah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Ejaan ini mulai berlaku pada 1972 hingga 2015. Di antara berbagai ejaan sebelumnya, EYD termasuk sebagai ejaan yang paling awet.

7. Ejaan Bahasa Indonesia (EBI)

Sejarah ejaan Indonesia yang terakhir adalah Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) yang resmi mulai tahun 2015. Ejaan ini mulai dikembangkan setelah melihat pengaruh perkembangan teknologi, pengetahuan, serta kesenian. Beberapa bentuk penyempurnaannya adalah penambahan diftong, penggunaan huruf cetak tebal, serta huruf kapital.
Demikian informasi mengenai sejarah ejaan Indonesia dan perkembangannya. [ENF]