Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.81.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Ejaan Indonesia dari Pra Kemerdekaan sampai Sekarang
27 Juni 2024 23:28 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ejaan bahasa Indonesia telah mengalami perkembangan jauh sebelum Indonesia merdeka sampai sekarang. Sejarah ejaan Indonesia bermula dari penetapan Ejaan van Ophuijsen di tahun 1901.
ADVERTISEMENT
Mijayanti dalam Penyempurnaan Ejaan Bahasa Indonesia menyebutkan bahwa ejaan bahasa Indonesia terus mengalami perkembangan untuk penyempurnaan.
Untuk mengetahui penjelasan lengkap tentang sejarah ejaan Indonesia, simak selengkapnya dalam artikel berikut.
Sejarah Ejaan Indonesia
1. Ejaan van Ophuisjen
Sejarah ejaan Indonesia ini dimulai dari ejaan van Ophuisjen yang terbit tahun 1901. Saat itu, bahasa Indonesia masih dikenal dengan bahasa Melayu dan disusun oleh Charles A. van Ophuijsen, seseorang berkebangsaan Belanda. Dirinya dibandu oleh Engku Nawawi Gelar Soetan Ma'moer serta Moehammad Taib Soetan Ibrahim.
2. Ejaan Soewandi
Perkembangan ejaan bahasa Indonesia berikutnya adalah ejaan Soewandi yang mulai diresmikan pada 19 Maret 1947. Ejaan ini dikembangkan dan disusun oleh Mr. Raden Soewandi yang kala itu menjabat Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, ejaan Soewandi ini mempunyai nama lain, yaitu Ejaan Republik. Melalui ejaan ini, Soewandi memperbarui penggunaan diftong atau oe menjadi huruf u.
3. Ejaan Pembaharuan
Perkembangan ejaan bahasa Indonesia selanjutnya adalah Ejaan Pembaharuan yang diusulkan pada Kongres Bahasa Indonesia II di kawasan Medan pada 1954 oleh Prof. M. Yamin. Pada pertemuan tersebut, M. Yamin menyarankan penyempurnaan Ejaan Soewandi.
Penyempurnaan ejaan tersebut dilakukan oleh E. Katoppo serta Prijono dengan membuat standar satu fonem satu huruf dan perbaruan beberapa diftong.
4. Ejaan Melindo
Perkembangan ejaan Indonesia lainnya adalah Ejaan Melindo yang disusuh tahun 1959. Penyempurnaan ejaan ini dilakukan atas kerja sama Indonesia serta Persekutuan Tanah Melayu (Malaysia).
5. Ejaan Lembaga Bahasa dan Kesusastraan
Sejarah ejaan Indonesia berikutnya adalah pada masa Ejaan Lembaga Bahasa dan Kesusastraan (LBK). Ejaan ini dikembangkan oleh panitia gabungan antara Indonesia dan Malaysia tahun 1967. Hanya terdapat sedikit perbedaan antara ejaan ini dan ejaan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
6. Ejaan Yang Disempurnakan
Sejarah ejaan Indonesia selanjutnya adalah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Ejaan ini mulai berlaku pada 1972 hingga 2015. Di antara berbagai ejaan sebelumnya, EYD termasuk sebagai ejaan yang paling awet.
7. Ejaan Bahasa Indonesia (EBI)
Sejarah ejaan Indonesia yang terakhir adalah Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) yang resmi mulai tahun 2015. Ejaan ini mulai dikembangkan setelah melihat pengaruh perkembangan teknologi, pengetahuan, serta kesenian. Beberapa bentuk penyempurnaannya adalah penambahan diftong, penggunaan huruf cetak tebal, serta huruf kapital.
Demikian informasi mengenai sejarah ejaan Indonesia dan perkembangannya. [ENF]
Live Update
Debat perdana Pilgub Jakarta 2024 digelar hari ini, Minggu (6/10) pukul 19.30 WIB di JIEXpo Kemayoran. Tema kali ini terkait penguatan SDM hingga transformasi Jakarta jadi kota global. Debat akan dipandu Ariyo Ardi dan Anisha Dasuki.
Updated 6 Oktober 2024, 22:21 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini