Konten dari Pengguna

Sejarah Film Animasi Indonesia yang Berkembang Pesat dari Masa ke Masa

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
25 April 2025 15:22 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sejarah film animasi Indonesia. Foto: Pexels.com/Tima Miroshnichenko
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sejarah film animasi Indonesia. Foto: Pexels.com/Tima Miroshnichenko
ADVERTISEMENT
Sejarah film animasi Indonesia telah mengalami perjalanan panjang yang dipenuhi tantangan dan inovasi kreatif sejak kemunculan pertamanya.
ADVERTISEMENT
Perkembangan ini tidak hanya mencerminkan kemajuan teknologi, tetapi juga mencerminkan tumbuhnya minat masyarakat terhadap karya lokal.
Industri animasi Indonesia pun terus menunjukkan pertumbuhan yang konsisten dan menjanjikan dalam beberapa dekade terakhir.

Sejarah Film Animasi Indonesia

Ilustrasi sejarah film animasi Indonesia. Foto: Pexels.com/Craig Adderley
Berikut adalah sejarah film animasi Indonesia yang bermula dari eksperimen sederhana hingga akhirnya menjadi bagian penting dalam industri kreatif nasional, dikutip dari kemenparekraf.go.id.
Perjalanan film animasi di Indonesia diawali sekitar tahun 1950-an, meskipun pencatatan resminya baru terlihat ketika serial animasi “Si Huma” tayang di TVRI pada tahun 1983.
Serial ini diproduksi oleh PT Produksi Film Negara (PFN) bekerja sama dengan UNICEF, menandai tonggak awal perkembangan animasi anak-anak di televisi nasional.
Cerita dalam “Si Huma” mengangkat tokoh anak laki-laki bernama Huma dan teman khayalannya, Windi, yang selalu menyelipkan pesan moral dan edukatif.
ADVERTISEMENT
Kehadiran serial ini menjadi inspirasi awal bagi berkembangnya kreativitas dalam dunia animasi lokal meski masih didominasi teknik konvensional.
Memasuki era 1990-an, mulai muncul beragam tayangan animasi seperti “Satria Nusantara” dan “Petualangan Si Kancil” yang memperkenalkan tokoh-tokoh lokal dengan latar cerita budaya Indonesia.
Walaupun produksinya belum seintensif saat ini, kehadiran animasi-animasi tersebut menjadi fondasi penting bagi pengembangan industri animasi di tanah air.
Pada tahun 2003, film animasi layar lebar berjudul “Janus Prajurit Terakhir” dirilis, menjadi salah satu usaha awal membawa animasi Indonesia ke ranah perfilman bioskop.
Karya ini memberi semangat baru bagi para animator untuk memproduksi konten lokal yang bisa bersaing di pasar domestik.
Sejak tahun 2007, dunia animasi Indonesia mulai dikenal lebih luas dengan kemunculan karakter superhero “Hebring” yang bahkan berhasil meraih ASEAN Character Award pada 2014.
ADVERTISEMENT
Pencapaian ini menjadi bukti bahwa animasi Indonesia mulai mendapat tempat secara regional dan membuktikan kemampuannya dalam hal kualitas serta konsep.
Tak hanya itu, muncul pula film “Battle of Surabaya” yang dirilis pada tahun 2015 dan berhasil mendapatkan penghargaan Best Animation di Hollywood International Motion Pictures Film Festival 2018.
Keberhasilan film ini menjadi titik balik yang mengubah cara pandang publik terhadap kualitas film animasi lokal.
Seiring waktu, berbagai judul animasi bermunculan dan berhasil mencuri perhatian publik.
Beberapa diantaranya seperti “Petualangan Si Unyil” dalam versi 3D, “Si Juki”, “Adit & Sopo Jarwo”, serta “Nussa” yang menghadirkan konsep cerita lebih modern dengan teknologi animasi 3D.
Serial-serial ini tidak hanya disukai anak-anak, tetapi juga menjadi perwakilan budaya lokal yang dikemas secara menarik dan mendidik.
ADVERTISEMENT
Dukungan dari berbagai studio lokal serta kolaborasi dengan pihak internasional membuat industri animasi Indonesia semakin matang dan berdaya saing tinggi.
Keberadaan bunga wijaya dalam simbol-simbol cerita animasi lokal pun menjadi ciri khas kultural yang tetap dijaga dalam banyak produksi.
Sejarah film animasi Indonesia terus berkembang seiring pesatnya pertumbuhan teknologi dan kreativitas anak bangsa.
Besarnya potensi yang dimiliki menjadikan sejarah film animasi Indonesia sebagai bukti kekuatan industri kreatif nasional yang patut dibanggakan. (Khoirul)