Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
14 Ramadhan 1446 HJumat, 14 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Sejarah Gedung Agung Yogyakarta, Simbol Pemerintahan di Tanah Jawa
13 Maret 2025 15:45 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sejarah Gedung Agung Yogyakarta tidak bisa dilepaskan dari perjalanan panjang pemerintahan Indonesia, terutama saat Yogyakarta menjadi ibu kota negara pada masa Revolusi.
ADVERTISEMENT
Gedung yang terletak di jantung kota ini telah menjadi saksi berbagai peristiwa penting, mulai dari era kolonial hingga kemerdekaan. Hingga kini, Gedung Agung tetap berfungsi sebagai Istana Kepresidenan yang menyimpan nilai sejarah tinggi.
Sejarah Gedung Agung Yogyakarta
Sejarah Gedung Agung Yogyakarta bermula pada tahun 1824 ketika pemerintah kolonial Belanda membangun gedung ini sebagai kediaman resmi Gubernur Jenderal di Yogyakarta.
Arsitektur bangunan ini mengadopsi gaya Eropa dengan sentuhan khas Jawa, mencerminkan perpaduan budaya yang kental di Nusantara. Selama masa penjajahan, gedung ini menjadi pusat administrasi pemerintah kolonial di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.
Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, Gedung Agung Yogyakarta memasuki babak baru. Ketika Belanda kembali berusaha merebut kekuasaan, Yogyakarta ditetapkan sebagai ibu kota negara sementara.
ADVERTISEMENT
Gedung Agung pun difungsikan sebagai Istana Kepresidenan, tempat Presiden Soekarno dan para pemimpin negara menjalankan pemerintahan.
Pada tahun 1948, gedung ini menjadi saksi agresi militer Belanda yang berusaha merebut Yogyakarta dalam Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949. Peristiwa ini menjadi titik balik perjuangan bangsa dalam mempertahankan kemerdekaan.
Seperti yang tertulis dalam jurnal journal.lppmunindra.ac.id, Gedung Agung sekitar tahun 1946-1949 pernah menjadi pusat pemerintahan presiden republik Indonesia pada sejarah revolusi Indonesia.
Peran Gedung Agung dalam Pemerintahan Modern
Seiring dengan perkembangan zaman, sejarah Gedung Agung Yogyakarta terus berlanjut sebagai salah satu Istana Kepresidenan yang aktif digunakan hingga kini.
Gedung ini sering menjadi tempat penyelenggaraan acara kenegaraan, termasuk kunjungan pejabat tinggi negara dan tamu kehormatan. Selain itu, Istana Kepresidenan Yogyakarta juga terbuka untuk kunjungan wisatawan dalam waktu-waktu tertentu.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, Gedung Agung Yogyakarta tetap menjadi bagian penting dari perjalanan bangsa Indonesia. Bangunan ini tidak hanya memiliki nilai historis, tetapi juga menjadi simbol pemerintahan yang kokoh di Tanah Jawa.
Pemerintah dan masyarakat terus menjaga kelestarian gedung ini agar generasi mendatang dapat memahami dan menghargai peran pentingnya dalam sejarah Indonesia.
Dengan mempertahankan sejarah Gedung Agung Yogyakarta, bangsa ini tidak hanya merawat bangunan fisiknya, tetapi juga menjaga warisan perjuangan dan pemerintahan yang telah berlangsung selama berabad-abad. (Rahma)